JAKARTA, Anggota Komisi X DPR RI Sabam Sinaga menyatakan bahwa program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk siswa tingkat SD, SMP, dan SMA memiliki potensi besar dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Ia mendorong agar program ini diperkuat secara hukum melalui Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).
Pernyataan tersebut disampaikan Sabam dalam diskusi publik bertajuk “RUU Sisdiknas untuk Sistem Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan”, yang diselenggarakan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota Komite III DPD RI Lia Istifhama dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat.
“Program makan bergizi gratis di sekolah menjadi momentum penting untuk menekan angka stunting. Dengan pemenuhan gizi sejak dini, kualitas sumber daya manusia kita di masa depan akan jauh lebih baik,” ujar Sabam yang juga Ketua Umum Perkumpulan Kerukunan Umat Pentakosta Indonesia (PERKUPI).
Sabam menilai sekolah merupakan tempat paling strategis untuk menjalankan program ini secara efektif. Ia pun mengusulkan pemanfaatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai instrumen pemantau dampak program terhadap kesehatan siswa.
“UKS bisa menjadi salah satu instrumen penting untuk memantau efektivitas program makan bergizi gratis dalam menurunkan angka stunting. Kita perlu sistem yang dapat mengukur dampak secara berkala dan objektif,” jelasnya.
Lebih lanjut, politisi Fraksi Partai Demokrat ini menekankan pentingnya penguatan kebijakan lewat dasar hukum yang kokoh. Ia menyebut bahwa RUU Sisdiknas adalah tempat yang tepat untuk memasukkan ketentuan mengenai program makan bergizi ini, termasuk mekanisme evaluasi dan pengawasan.
“Kami akan mendiskusikan bagaimana memperkuat program ini dalam revisi UU Sisdiknas. Harus ada mekanisme evaluasi yang jelas dan menyeluruh, agar implementasinya tidak hanya menjadi program seremonial,” tutur Sabam.
Ia meyakini, jika dilaksanakan dengan serius dan diawasi secara ketat, program makan bergizi gratis akan memberikan dampak ganda, yakni menurunkan prevalensi stunting serta meningkatkan konsentrasi belajar dan prestasi siswa.
“Program ini bukan sekadar soal makanan. Ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi penerus bangsa. Kami akan pastikan kebijakan ini benar-benar memberikan manfaat maksimal,” pungkasnya.