JAKARTA, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sabam Sinaga, menegaskan komitmen partainya untuk menjadikan kebudayaan sebagai kekuatan ekonomi baru Indonesia. Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, di Kompleks DPR RI, Rabu (2/7).
“Fraksi Demokrat berharap budaya Indonesia tidak hanya dilestarikan sebagai warisan, tetapi juga dikembangkan agar memiliki nilai tambah dan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Sabam.
Ia menyoroti pentingnya integrasi antara sektor kebudayaan dan pariwisata, khususnya di kawasan super prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Menurutnya, penyelenggaraan event budaya di destinasi wisata unggulan dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Ketika event super destinasi dilaksanakan, perlu dipertimbangkan kolaborasi dengan kegiatan budaya lokal. Ini merupakan salah satu strategi mempromosikan budaya Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Sabam juga menyinggung tantangan invasi budaya asing yang kian nyata di tengah masyarakat. Ia mencontohkan penggunaan sapaan “saranghaeyo” yang kini lazim di berbagai kalangan, sebagai bukti kuatnya pengaruh budaya luar terhadap ekspresi sosial masyarakat Indonesia.
“Kita perlu memperkuat ekspresi budaya lokal. Sapaan asing seperti ‘saranghaeyo’ kini digunakan luas, dari anak-anak hingga orang dewasa. Ini memperlihatkan betapa mendesaknya upaya memperkuat identitas budaya bangsa,” tegasnya.
Terkait usulan tambahan anggaran kebudayaan yang mencapai Rp4,7 triliun dari pagu indikatif sebelumnya sebesar Rp827 miliar, Fraksi Demokrat menyambut positif langkah optimis Menteri Fadli Zon. Namun Sabam mengingatkan agar penyajian data anggaran dilakukan secara cermat dan konsisten.
“Semangat optimisme dari Pak Menteri kami hargai. Tapi kami minta agar usulan anggaran disusun secara lebih rinci dan akurat. Misalnya, angka-angka di halaman 22 dan 23 harus diperjelas agar tidak menimbulkan kebingungan dalam pembahasan lebih lanjut,” ujarnya.
Ia juga menyoroti rencana pembangunan museum yang disampaikan dalam paparan kementerian. Sabam menekankan pentingnya kejelasan tujuan serta keterkaitan museum dengan penguatan budaya nasional dan pendidikan publik.
“Pembangunan museum harus memiliki dampak nyata terhadap kemajuan kebudayaan dan pendidikan. Jangan sampai hanya menjadi monumen tanpa fungsi strategis,” pungkasnya.