Rusia Gelar Referendum, Perang di Ukraina makin sulit diprediksi

Referendum telah digelar di empat wilayah Ukraina yakni di Dontesk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson

JAKARTA, Rusia telah menggelar referendum untuk mengukuhkan legitimasinya di sebagian teritori negara tetangganya, Ukraina. Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya pandangan terhadap referendum itu.

Read More

“Apalagi urusan perang di Ukraina, lebih sulit lagi dihitung kapan selesainya,” kata Jokowi dalam acara pengarahan kepada seluruh menteri, kepala daerah, dan jajaran pemerintahan, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9) kemarin.

Sebagaimana diketahui, referendum telah digelar di empat wilayah Ukraina yakni di Dontesk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Rusia mengklaim diri sebagai pemenang referendum, karena hasil referendum itu menunjukkan warga di empat wilayah itu mau bergabung dengan Rusia dan memisahkan diri dengan Ukraina. Menurut Jokowi, referendum itu bikin ruwet situasi.

“Referendum yang kemarin dilakukan di empat wilayah Ukraina: Di Donetsk, di Luhansk, di Zaporizhzhia, dan Kherson, makin merumitkan lagi kapan akan selesai dan imbasnya kepada ekonomi seperti apa. Makin rumit,” kata Jokowi.

Akibat global yang juga bakal berpengaruh ke Indonesia adalah dampak ekonomi. Sampai saat ini dan tahun depan, dunia bakal ‘gelap’ karena dihantui satu momok.

“Momok terbesar semua negara sekarang ini adalah inflasi, kenaikan barang dan jasa. Momok semua negara saat ini,” kata Jokowi.

 

Related posts

Leave a Reply