Rosan Buka Suara Soal Rencana Merger GOTO–Grab

Ilustrasi. Foto: istimewa

JAKARTA, Chief Executive Officer (CEO) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, akhirnya menanggapi isu keterlibatan perusahaannya dalam rencana merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab. Rosan menyatakan pihaknya masih menunggu proses yang berjalan antara kedua perusahaan digital tersebut.

“Mereka sedang berjalan dulu ya, biarkan dulu itu berjalan lah,” ujarnya singkat saat ditemui di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (26/11/2025).

Read More

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa kelanjutan negosiasi merger GOTO–Grab masih menunggu Rosan yang saat itu mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ke Australia. Hingga pertengahan November, Prasetyo menyebut belum menerima perkembangan terbaru dari Danantara.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa keputusan merger merupakan urusan business-to-business (B2B) antara GOTO dan Grab. Danantara, kata Pandu, mengikuti perkembangan pembicaraan di antara kedua perusahaan namun tidak memastikan apakah institusinya akan mengambil bagian dalam aksi korporasi tersebut.

“Yang paling penting unsur B2B-nya. Pemerintah sudah memberi masukan, dan kami tentu mengikutinya,” ujar Pandu saat ditemui di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Ia menekankan proses merger harus dijalankan dengan sangat hati-hati karena kedua perusahaan merupakan emiten yang terdaftar di bursa.

Pihak GOTO melalui Direktur Legal dan Group Corporate Secretary, R. A. Koesoemohadiani, menyatakan belum ada keputusan maupun kesepakatan merger hingga saat ini. Ia memastikan setiap langkah perusahaan selalu mengikuti regulasi yang berlaku bagi perusahaan publik.

“Kami menyambut baik upaya pemerintah memperkuat ekosistem digital nasional. Namun hingga saat ini belum ada keputusan terkait hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).

GOTO menegaskan komitmennya menjaga kepentingan jangka panjang pemegang saham serta memastikan keberlanjutan bagi mitra pengemudi, UMKM, pelanggan, dan seluruh pemangku kepentingan.

Wacana merger GOTO–Grab menjadi salah satu isu paling besar di sektor ekonomi digital Indonesia, dinilai berpotensi mengubah peta persaingan layanan teknologi di kawasan Asia Tenggara. Namun hingga kini seluruh pihak terkait belum mengonfirmasi keputusan final.

Related posts

Leave a Reply