Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil menanggapi dengan santai hasil Survei Indo Barometer tentang tingkat popularitas dan elektabilitasnya di Pilpres 2024 yang dirilis Senin (24/2) karena saat ini fokus dirinya ialah bekerja dengan maksimal sebagai kepala daerah di Provinsi Jabar.
“Kalau ditanya soal itu (hasil survei Indo Barometer), saya kira urusan (Pilpres) 2024 masih jauh ya. Surveinya, kalau di tahun 2022, mungkin masih relevan lah,” kata Ridwan Kamil, Rabu.
Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini mengatakan pelaksanaan Pilgub Jabar baru saja selesai dilaksanakan sehingga dirinya masih harus menunaikan seluruh janji-janji kampanyenya.
“Sehingga menurut saya sebaiknya narasi tentang (Pilpres) 2024 agak dikurangi mungkin,” kata dia.
“Lalu yang kedua, terkait namanya di survei, saya kira kita mengalir apa adanya. Karena memang tidak melakukan upaya-upaya untuk penguatan popularitas secara politis sih. Yang ada adalah sebagian warga mengkonsumsi kinerja melalui media. khan begitu,” lanjut Kang Emil.
Dirinya mengakui, tugasnya saat ini adalah fokus untuk bekerja, berkinerja dan berprestasi sebagai Gubernur Jabar.
“Dan semoga hasil prestasi tersebut diapresiasi oleh masyarakat Jawa Barat, tapi juga masyarakat secara luas,” kata dia.
Kang Emil mengatakan hasil survei Indo Barometer disyukuri sebagai bentuk apresiasi kepada dirinya.
“Jadi saya kira ya saya syukuri aja. Karena kepala daerah yang tidak ada di Jakarta khan tidak berada di pusat atensi nasional. Sehingga saya kira wajar dan itu menjadi instrospeksi bersama,” kata dia.
Berdasarkan hasil survei Indobarometer yang dirilis Senin (24/2), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi kedua, setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yakni untuk kategori Tingkat Pengenalan Kepala Daerah Besar dan Strategis.
Tingkat popularitas Kepala Daerah Besar dan Strategis yang paling tinggi adalah Anies Baswedan (91,7 persen), Ridwan Kamil (65,8 persen) dan di posisi ketiga adalah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dengan (55,8 persen).
Dukungan Orang Sunda
Masyarakat Pasundan atau Provinsi Jabar hingga saat ini memiliki obsesi dan harapan terkait orang Sunda menjadi calon Presiden Presiden 2024.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi saat masyarakat Sunda ingin memberikan kontribusi besar bagi bangsanya tentu kuncinya adalah menduduki kursi kepemimpinan.
“Jadi tidak mungkin dari 50 juta warga ga ada yang siap dan mampu jadi pemimpin. Karena itu, mungkin di 2024 bermunculan tokoh Sunda yang memiliki kesiapan,” ujar Didi.
Dirinya berharap, ada keberanian dari tokoh sunda untuk tampil ke pentas nasional karena jika tidak tampil menjadi pemimpin nasional perannya untuk negara akan kecil.
Selain itu, dengan tampil di nasional maka bisa mengangkat masyarakat Jabar ditingkat nasional karena eksistensi masyarakat Sunda bisa terlihat.
“Jangan sampai hilang dan sirna,” kata Didi.
Ketika ditanya tokoh asli Sunda mana saja yang pernah mendekati Paguyuban Pasundan, Didi mengatakan, ada beberapa tokoh Sunda yang pernah menyampaikan keinginan tampil di pentas nasional pada pihaknya.
“Kalau yang pernah berbisik dan ada keinginan dan ketemu saya paling tidak ada tiga orang yakni ada Pak Emil (Ridwan Kamil), Erick Thohir dan Anies Baswedan,” kata dia. (ant)