JAKARTA, Kabar mengenai timnas Argentina akan melawan Indonesia pada FIFA Matchday Juni mendatang kian santer di media sosial. Hal tersebut setelah jurnalis Argentina, Gaston Edul mengeklaim Albiceleste akan melawan Indonesia Juni mendatang.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Vivin Cahyani tak menampik rumor mengenai kemungkinan Argentina akan menjadi lawan Indonesia di FIFA Matchday Juni mendatang. Namun ia belum memastikan apakah itu akan terlaksana sesuai rencana pun dengan tanggal pertandingan.
Vivin menjelaskan proses pemilihan Argentina sebagai calon lawan Indonesia sudah dimulai sejak Kongres FIFA di Rwanda. Momen tersebut adalah waktu yang tepat berkomunikasi dengan berbagai federasi sepakbola dari seluruh dunia dan menjajakan kemungkinan menjadi lawan di FIFA Matchday.
“Nah di situ kita hunting cari siapa yang mau jadi lawan tanding untuk FIFA Matchday dan ide Argentina itu dari ketua umum sendiri,” ujar Vivin.
Oleh karena itu, Vivin menampik bahwa pemilihan Argentina sebagai calon lawan tanding sebagai kompensasi atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang kemudian FIFA menunjuk Argentina sebagai pengganti. Vivin berharap Argentina benar-benar akan menjadi lawan di FIFA Matchday.
Mengenai kabar biaya sekitar Rp 73 miliar yang harus dikeluarkan Indonesia jika ingin mendatangkan Argentina, Vivin mengatakan, masalah nominal sesuatu hal yang relatif. Menurut dia, angka tersebut sesuai dengan skuad Argentina yang diisi oleh pemain-pemain kelas dunia.
“Ya kalau masalah nominal itu kan relatif itu pemain kelas dunia dan nomor satu di dunia jadi ya kalau memang itu harga yang ternayata harus dibayar untuk mendapatkan mereka kita berharap ini bisa menjadi contoh akan mendapatkan dampak positif terhadap baik masyarakat dan pemain,” katanya.
Dengan kedatangan mereka diharapkan ada transfer pengetahuan karena berinteraksi langsung dengan pemain kelas dunia. Dan mungkin dalam kondisi normal pemain dan masyarakat Indonesia tak bisa mendapatkan kesempatan tersebut.
“Jadi saya pikir itu merupakan benefit yang mungkin tidak bisa dinilai dengan besaran uang itu tadi,” tuturnya.