Ranny menyarankan supaya BPJS Kesehatan menambah kuota operasi untuk penderita katarak.
JAKARTA, Anggota Komisi IX DPR RI Ranny Fahd Arafiq meminta BPJS Kesehatan untuk memberikan perhatian khusus pada pasien penderita katarak.
Seperti diketahui bila jumlah penderita katarak di Indonesia saat ini masih tinggi dan tentu ini harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah terutama BPJS kesehatan.
“Sampai hari ini kan seperti yang kita tahu jumlah orang yang memiliki penyakit katarak masih meningkat, semakin kesini semakin meningkat,” ujar Ranny kepada Wartawan, Rabu (13/11/2024).
Politisi Muda Partai Golkar tersebut mengatakan bila di setiap rumah sakit sendiri terdapat kuota yang dibatasi oleh BPJS Kesehatan untuk operasi penyakit katarak.
Sedangkan di sejumlah daerah itu tentu penderita katarak ini memiliki jumlah yang berbeda-beda bahkan di beberapa daerah bisa saja jumlah penderita katarak lebih banyak dari kuota yang ditentukan.
Menurutnya, bila operasi penyakit katarak ini tetap dibatasi tentu menjadi kekhawatiran bagi setiap rumah sakit yang kerap kali disalahkan karena pembatasan kuota tersebut.
“Untuk itu tadi saya mempertanyakan kepada BPJS Kesehatan bagaimana responnya terkait hal ini karena kan ini kasihan juga rumah sakit kalau disalahin terus karena pembatasan kuota soal katarak,” katanya.
Legislator Golkar Dapil Jabar VI tersebut menyebutkan bila soal penderita penyakit katarak ini harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah terutama BPJS Kesehatan.
Lebih jauh, Ranny menyatakan jumlah penderita katarak ini mayoritas adalah para orang tua dan lansia. Maka dari itu, Ranny menyarankan supaya BPJS Kesehatan menambah kuota operasi untuk penderita katarak.
“Menurut saya ini perlu jadi perhatian khusus soal katarak ini dan ini masuk kedalam kesehatan masyarakat yang harus kita jaga terutama orang tua. solusinya ya tentu ditambah kuotanya untuk penanganan penyakit katarak oleh BPJS terutama orang tua,” tutupnya.
