Raker dengan Menekraf, Novita Hardini: Ekonomi Kreatif Bisa Jadi Solusi Lapangan Kerja bagi Anak Muda

Negara harus memberikan dukungan keamanan bagi anak muda yang bergerak di sektor ekonomi kreatif

JAKARTA, Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, mengharapkan pemerintah lebih serius dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Ia menilai bahwa ekonomi kreatif merupakan peluang besar yang dapat menjadi ladang pekerjaan bagi generasi muda, terutama di tengah sulitnya mencari lapangan kerja saat ini. Pernyataan tersebut disampaikan Novita seusai mengikuti rapat kerja dengan Menteri Ekonomi dan Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11).

Read More

“Harapan saya, ekonomi kreatif ini mampu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Ekonomi kreatif kita sudah menyumbang GDP yang cukup besar bagi ekonomi nasional. Namun, dampaknya belum optimal karena kita belum berhasil menciptakan tren yang kuat. Dengan dukungan anggaran yang tepat, saya yakin kita bisa membawa ekonomi kreatif Indonesia ke panggung dunia,” ujarnya.

Novita, yang merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur VII (Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, dan Magetan), juga menyoroti pentingnya perlindungan kekayaan intelektual bagi karya-karya lokal. Ia menekankan bahwa negara harus memberikan dukungan keamanan bagi anak muda yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, termasuk di bidang teknologi informasi, game, dan kecerdasan buatan (AI).

Menurutnya, perlindungan hak kekayaan intelektual merupakan hal krusial agar inovasi-inovasi kreatif dari daerah dapat berkembang tanpa khawatir akan pelanggaran hak cipta. “Dari daerah pemilihan saya, banyak potensi ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan, terutama melalui kolaborasi dengan UMKM setempat,” jelasnya.

Novita juga menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan berbagai stimulus di daerah pemilihan untuk membantu anak muda beradaptasi dengan sektor ekonomi kreatif. Ia turut berperan sebagai penghubung antara pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, dengan menginisiasi pendirian *creative hub* yang bekerja sama dengan beberapa afiliasi tertentu.

“Dalam program prioritas astacita, Kementerian Ekonomi Kreatif harus mampu menemukan solusi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi kreatif. Pendidikan menjadi kunci utama dalam menciptakan afiliasi kreatif baru yang dapat mendukung pemasaran produk UMKM,” tutur Novita.

Ia menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif dapat menjadi solusi konkret untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi anak muda. Ia juga menyoroti potensi produk lokal, seperti boneka Labubu, yang selama ini masih banyak diimpor dari luar negeri.

“Kenapa kita harus membeli Labubu dari luar? Kita sebenarnya bisa membuat boneka serupa di dalam negeri melalui UMKM lokal. Tantangannya adalah bagaimana produk ini bisa dipasarkan secara kreatif oleh para afiliator ekonomi kreatif kita,” tegas Novita.

Menurutnya, ekonomi kreatif memiliki potensi besar sebagai mesin ekonomi baru yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari pemerintah, ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia.

“Ini bisa menjadi ladang pekerjaan bagi anak muda. Ekonomi kreatif tidak harus merusak lingkungan, justru bisa memberikan kontribusi yang fantastis terhadap GDP nasional,” pungkas Novita.

Related posts

Leave a Reply