Putus Sekolah hingga Dampak Gadget Jadi Perhatian, Bonnie Ajak Kolaborasi Selamatkan Masa Depan Anak Lebak

LEBAK, Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menegaskan masih tertinggalnya akses layanan pendidikan di Kabupaten Lebak, Banten, meskipun wilayah tersebut hanya berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari Jakarta.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, terdapat 22.563 anak di Lebak yang tidak bersekolah atau putus sekolah. Angka tersebut dinilai mencerminkan ketimpangan serius antara kedekatan geografis dan pemerataan kualitas pendidikan.

Read More

“Jumlah anak yang tidak sekolah dan putus sekolah di Lebak mencapai 22.563. Ini angka besar dan menunjukkan persoalan pendidikan kita masih jauh dari ideal, padahal Rangkasbitung hanya 1,5 jam dari Jakarta,” ujar Bonnie saat kunjungan ke SMPN 1 dan SMPN 4 Rangkasbitung, Rabu (24/12/2025).

Legislator dari PDI Perjuangan ini menjelaskan, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lebak masih berada di kisaran 6,5 tahun, atau setara kelas I SMP. Kondisi ini menyebabkan banyak anak terhenti pendidikannya di usia dini dan berisiko tertinggal dalam kualitas sumber daya manusia.

Untuk menekan angka putus sekolah, ia menegaskan pentingnya Program Indonesia Pintar (PIP) sebagai instrumen negara dalam menjaga keberlanjutan pendidikan anak. Saat ini, bantuan PIP untuk jenjang SMP sebesar Rp750 ribu per siswa per tahun, dan Komisi X DPR RI tengah mengawal peningkatan nominal bantuan tersebut menjadi Rp1 juta.

“Kami di Komisi X sedang berjuang agar PIP SMP dinaikkan. Tujuannya agar anak-anak lebih percaya diri dan tidak putus sekolah hanya karena keterbatasan perlengkapan pendidikan,” katanya.

Selain persoalan pembiayaan, Bonnie juga menyoroti tantangan lain berupa pengaruh gawai dan media sosial terhadap perkembangan anak. Ia mendorong peran aktif orang tua dan sekolah dalam mengawasi penggunaan gawai serta memperkuat budaya literasi di lingkungan keluarga.

“Kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan di sekolah, tetapi juga di rumah. Pengawasan orang tua sangat penting agar anak tidak terpapar dampak negatif penggunaan gadget secara berlebihan,” ujarnya.

Bonnie menambahkan, bahkan di beberapa negara penggunaan akses ke media sosial sudah mulai dibatasi.

“Kalau di Australia sudah dilarang penggunaan media sosial untuk anak sampai dengan umur 17 tahun Kalau di kita belum Kemudian di negara-negara Norwegia, di Finlandia Anak-anak diwajibkan baca buku,” terang founder Historia.id ini.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Banten I (Lebak–Pandeglang), Bonnie menegaskan komitmennya untuk terus mengawal peningkatan akses pendidikan di Lebak secara berkelanjutan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi melalui PIP dan KIP Kuliah.

“Pendidikan adalah kunci untuk menaikkan derajat keluarga dan daerah. Tugas kami memastikan anak-anak Lebak mendapatkan layanan pendidikan yang layak, setara, dan berkualitas, meskipun daerah ini hanya selangkah dari Jakarta,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply