Dalam rangka mengembangkan ekosistem digital di Indonesia, khususnya game, PT Telkom Indonesia kembali menyelenggarakan program Indigo Game Startup Incubation batch 2.
“Program Indigo Game Startup Incubation merupakan salah satu langkah awal Telkom Indonesia dalam memajukan industri game di Indonesia. Game akan menjadi masa depan dari bisnis digital. Mari kita kembangkan dan menyeriusi ini,” ujar Direktur Digital Business Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, dalam keterangan tertulis, Senin.
Berdasarkan laporan perusahaan penyedia data analitik industri game dan esports, Newzoo, pasar game di Indonesia telah tumbuh menjadi sekitar 879,7 juta dolar AS pada 2017.
Dalam The Global Mobile Game Confederation (GMGC) SEA Mobile Report 2017 juga disebutkan bahwa terjadi kenaikan besaran pasar yang signifikan dari tahun 2013 hingga 2017, yaitu sebesar 37,3 persen per tahun.
Namun, walaupun pertumbuhan pasar tersebut besar, menurut data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), dari seluruh game yang dijual di Indonesia, hanya 8 persen pendapatan yang masuk ke perusahaan yang ada di Indonesia. Dari game yang dijual, hanya sekitar 0,4 persen yang merupakan produk hasil dalam negeri.
Program Indigo Game Startup Incubation merupakan hasil kerjasama antara Telkom Indonesia dengan PT Agate International yang berada dalam naungan Indigo Creative Nation. Program ini telah berjalan dari September 2019 dan sudah berhasil menaikkan 10 game startup per Desember 2019.
Faizal menyatakan bahwa pada Indigo Game Startup Incubation batch 1, sejumlah game developer startup yang berpartisipasi menyatakan bahwa mereka sebelumnya kesulitan dalam mendapatkan dana pengembangan game.
Program Indigo Game Startup Incubation bertujuan membantu para game studio/game developer startup di Indonesia agar mereka dapat membuat game terbaik serta menjadi developer yang dapat bertahan dan menguasai pasar industri game di negeri sendiri.
“Sudah saatnya Indonesia menjadi produsen dalam menghasilkan produk hasil sendiri ke dalam industri game di Indonesia, tidak hanya menjadi konsumen yang menikmati produk dari luar,” ujar CEO PT Agate International, Arief Widhiyasa.
Program ini memberikan berbagai keuntungan bagi para game developer startup yang terpilih, seperti memperoleh dana pengembangan, panduan dari mentor yang berpengalaman dan ruang kerja bersama yang memudahkan untuk pengembangan game-nya agar tetap produktif.
Selain itu, para kandidat terpilih juga memiliki kesempatan untuk menguji game-nya ke target pasar yang dituju, serta validasi retensi dan monetisasi game-nya.
Di akhir program, para kandidat terpilih akan diberikan kesempatan untuk menunjukkan kebolehan game-nya melalui presentasi kepada para mitra di dalam industri game yang disediakan agar game-nya dapat di-publish.
Pendaftaran batch 2 telah dibuka sejak 31 Januari 2020, bersamaan dengan event Global Game Jam 2020 yang diadakan serentak di berbagai negara termasuk Indonesia.
Program Indigo Game Startup Incubation batch 2 akan mengadakan roadshow ke lima kota besar di Indonesia mulai pekan kedua Februari 2020, yakni ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang dan Surabaya. (ant)