JAKARTA, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) I Zainudin Amali mengatakan program naturalisasi pemain yang sebentar lagi akan merampungkan proses naturalisasi Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Paes adalah wujud program jangka pendek PSSI.
Hal ini dikatakan Amali saat menghadiri rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Ad Interim Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (RI) untuk membahas permohonan pemberian kewarganegaraan RI untuk tiga calon pemain naturalisasi Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Paes di Gedung DPR RI, Jakarta.
“Naturalisasi ini adalah program jangka pendek kita. Jangka panjang tetap harus berharap pada pembinaan kita,” kata Amali, seperti dikutip pada Jumat (8/3/2024).
Amali menjelaskan program pembinaan jangka panjang yang ia maksud adalah pembinaan usia muda berjenjang U-13, U-15, dan U-17 yang dikelola oleh Asosiasi Provinsi (Asprov), Asosisasi Kabupaten (Askab), dan Asosiasi Kota (Askot).
Selain itu, ada juga program pembinaan usia muda yang ditangani klub-klub di Indonesia mulai rentang U-16, U-18, dan U-20 yang bermain di Elite Pro Academy (EPA).
“Mudah-mudahan suatu saat nanti kita tidak perlu naturalisasi, tapi untuk mengejar ketertinggalan kita, kalau kami sih bermimpinya minimal berakhir di periode kepengurusan itu berada di peringkat 100 dunia. Sekarang alhamdulillah secara perlahan sudah 142,” kata dia.
Sebagai wujud pembinaan usia muda itu, Amali lalu memberi contoh pada skuad timnas Indonesia U-20 yang sedang dibentuk oleh pelatih Indra Sjafri.
“Sebagai contoh Piala Soeratin yang digelar di kabupaten/kota itu U-13, U-15, dan U-17. Coach Indra sekarang sedang mempersiapkan untuk U-20, nah itu ada hasil karena diambil di pembinaan di kabupaten/kota,” jelas Amali.
“Kemudian di klub ada juga EPA, itu klub-klub diwajibkan regulasi PSSI membina U-16, U-18, U-20. Isi timnas di luar yang naturalisasi adalah mereka yang datang dari kabupaten/kota dan dari klub-klub yang membina itu,” tambahnya.
Lebih lanjut, PSSI menjadwalkan Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Paes mengambil sumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada pekan depan, tepatnya 12 Maret.