Proyek Tol Pertama Era Prabowo Dimulai 2026, Hubungkan Bogor-Serpong Hanya 45 Menit

Ilustrasi Jalan Tol (Foto: Jasa Marga)

Dibangun tanpa APBN, Tol Bogor-Serpong via Parung sepanjang 32 km ditargetkan selesai 2028 dengan investasi Rp 12,35 triliun dari swasta.

JAKARTA, Pemerintah resmi memulai langkah awal pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung, proyek jalan tol pertama yang dikerjakan pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan tol ini akan dimulai pada tahun 2026 mendatang dan ditargetkan rampung pada Agustus 2028.

Read More

Tol yang menjadi bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) III ini akan menempuh jalur sepanjang 32,03 kilometer, menghubungkan Bogor dan Serpong hanya dalam waktu 45 menit, memangkas waktu tempuh dari sebelumnya sekitar 1 jam melalui jalan arteri.

“Konstruksinya diharapkan dimulai pada Oktober 2026 dan selesai Agustus 2028. Pengadaan tanah akan kita mulai di awal tahun 2026,” ujar Kepala BPJT Kementerian PUPR, Wilan Oktavian, saat penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Regres di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Proyek Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan inisiatif badan usaha (unsolicited) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan seluruh dananya berasal dari sektor swasta, tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Total nilai investasi mencapai Rp 12,35 triliun, yang akan menanggung seluruh tahapan mulai dari perencanaan teknis, pengadaan tanah, konstruksi, hingga operasional.

Proyek ini digarap oleh Konsorsium PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS), yang terdiri dari:

  • PT Persada Utama Infra – 52%

  • PT Jasa Marga (Persero) Tbk – 25%

  • PT Adhi Karya (Persero) Tbk – 12%

  • PT Hutama Karya Infrastruktur – 10%

“Ini bukti bahwa kepercayaan pasar terhadap proyek infrastruktur di Indonesia masih tinggi,” kata Menteri PUPR Dody Hanggodo.

Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung akan membentang melewati dua provinsi, yakni Jawa Barat (27,83 km) dan Banten (4,2 km), dan terbagi menjadi empat seksi utama:

  1. Seksi 1: Junction Salabenda – SS Pondok Udik (3,97 km)

  2. Seksi 2: SS Pondok Udik – SS Putat Nutug (9,27 km)

  3. Seksi 3: SS Putat Nutug – SS Rumpin (8,23 km)

  4. Seksi 4: SS Rumpin – Junction Serpong (10,56 km)

Pembangunan tol ini diproyeksikan akan memberi dampak besar, tidak hanya dari sisi mobilitas tapi juga pertumbuhan ekonomi kawasan Jabodetabek.

“Tol ini akan mengurangi kemacetan di jalan arteri, mempercepat distribusi logistik, memperluas kesempatan kerja, dan memperkuat kelas menengah,” ujar Dody.

Ia juga menambahkan, hadirnya proyek ini akan memperkuat arus Foreign Direct Investment (FDI) karena menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menyediakan infrastruktur modern berbasis investasi swasta.

Related posts

Leave a Reply