JAKARTA, Anggota DPR RI Nurwayah mendorong warga Kalibaru, Cilincing, untuk aktif mengelola sampah rumah tangga dan limbah cangkang kerang agar tidak lagi menumpuk di pesisir utara Jakarta. Seruan itu ia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Infrastruktur Hijau dan penyerahan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup di Jalan Kalibaru Timur, RW 014, Kelurahan Kalibaru, Sabtu (18/10/2025).
Upaya tersebut menjadi bagian dari penguatan infrastruktur hijau yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup bersama DPR RI guna memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Acara itu dihadiri Kepala Pokja Infrastruktur Hijau Direktorat PPKWPL KLH Iwan Nirawandi, S.Si., M.E., Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Atik, Sekretaris Kelurahan Kalibaru Suparman, Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan Ayu, serta penggiat lingkungan Sumarsono. Hadir pula perwakilan Forum RT/RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, dan kader Gerakan Pilah Sampah.
Menurut anggota Komisi XII DPR RI itu, menjaga kebersihan lingkungan tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah. Partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Peran aktif masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman,” ujar Nurwayah.
Wilayah Kalibaru dikenal sebagai salah satu sentra produksi kerang hijau terbesar di pesisir utara Jakarta. Survei Kementerian Lingkungan Hidup pada 25 September 2025 mencatat aktivitas pengupasan kerang di kawasan itu menghasilkan 1–1,5 ton limbah cangkang per ha
Sebagian besar limbah dibuang langsung ke pesisir tanpa pengelolaan, membentuk tumpukan setinggi empat meter di sepanjang 500 meter garis pantai. Kondisi tersebut menimbulkan bau menyengat, serangan lalat, serta mengganggu estetika dan kesehatan warga.
Namun, kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Seluruh RW di Kelurahan Kalibaru kini telah memiliki Bank Sampah Unit yang beroperasi aktif. Langkah ini menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Selain itu, telah terbentuk kader Gerakan Pilah Sampah yang digerakkan oleh ibu-ibu PKK di setiap RW. Mereka menjadi motor perubahan dengan mengajak warga melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah.
“Meski belum optimal, praktik pemilahan sampah rumah tangga sudah mulai dilakukan secara rutin. Warga kini memisahkan sampah organik, anorganik, dan residu sebelum dikirim ke bank sampah unit di masing-masing lingkungan,” ujar anggota DPR RI dari Dapil Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) ini.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan lingkungan di tingkat akar rumput, Kementerian Lingkungan Hidup menyerahkan lima unit gerobak motor sampah, dua mesin pencacah elektrik, tiga puluh tempat sampah berkapasitas 240 liter, serta dua timbangan duduk.
Bantuan itu disalurkan melalui program aspirasi Nurwayah kepada Bank Sampah Bintang Mandiri dan Pospat yang menjadi pelaksana utama di tingkat warga. Legislator dari Partai Demokrat itu menjelaskan, penyerahan bantuan ini merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam menangani permasalahan timbulan sampah di wilayah pesisir.
Kementerian Lingkungan Hidup juga mengusulkan pembentukan forum multipihak yang melibatkan warga, pengurus RT/RW, kelurahan, dan pemerintah kota untuk membahas pengelolaan limbah cangkang kerang secara terpadu.
Nurwayah menilai, bantuan pemerintah belum cukup jika tidak disertai pembinaan dan pendampingan berkelanjutan. Ia berharap Kalibaru dapat menjadi contoh keberhasilan pengelolaan sampah berbasis komunitas di wilayah pesisir Jakarta Utara.
“Bantuan alat dan fasilitas harus diikuti edukasi dan pendampingan. Jangan sampai mangkrak seperti sebelumnya. Kalau warga dilibatkan, saya yakin Kalibaru bisa jadi wilayah percontohan pengelolaan limbah pesisir,” kata Nurwayah.
Acara ditutup dengan ajakan bersama untuk memperkuat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan Kementerian Lingkungan Hidup dalam mewujudkan pengelolaan limbah cangkang kerang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Kalibaru, Cilincing.