MADRID, Liga Spanyol tengah diguncang kasus dugaan suap wasit oleh Barcelona. Seorang mantan wasit lantas muncul, mengaku Real Madrid juga pernah coba memengaruhinya.
Barcelona saat ini menghadapi kasus suap mantan Wakil Presiden Komite Wasit Spanyol (CTA) Jose Maria Enriquez Negreira. Los Cules dituding membayar hingga 8,4 juta Euro ke perusahaan milik sang mantan wasit itu, Dasnil 95, dalam periode 2001-2018.
Kasus ini tengah diselidiki, dengan Barcelona dan Negreira sama-sama membantah ada kesepakatan untuk memengaruhi keputusan wasit di lapangan. Keduanya menjelaskan bahwa kerja sama mereka sebatas di jasa konsultasi, termasuk bagaimana para pemain mesti bersikap di depan wasit.
Real Madrid ikut bersuara terkait kasus ini dan meminta pengusutan tuntas. Namun belakangan Madrid juga malah ikut terseret.
Madrid, lewat Real Madrid TV, mulanya merilis sejumlah laporan video terkait mantan wasit yang kini jadi Direktur Video Assistant Referee (VAR), Clos Gomez. Mereka menuding Clos Gomez menyakiti Madrid dalam sejumlah laga yang dipimpinnya.
Tudingan itu memancing mantan wasit lainnya, Eduardo Jose Iturralde Gonzalez, untuk keluar dan mengungkapkan pembelaannya terhadap Gomez. Real Madrid kemudian merespons lagi dengan merilis video lain berdurasi hampir empat menit, berisi kesalahan-kesalahan Iturralde Gonzalez yang merugikan mereka.
Iturralde Gonzalez pun tak menahan diri lagi untuk berkonfrontasi dengan Real Madrid. Ia bahkan dengan terbuka menyebut Presiden Madrid Florentino Perez pernah mencoba menekannya.
“Ini adalah modus operandi dari televisi ini (Real Madrid TV). Karena mereka jurnalis, coba cari tahu siapa yang memanggil saya ke ruang terpisah? Selidiki dong. Jadi kalian bisa tahu bagaimana orang-orang tertentu mencoba melakukan tekanan,” kata Iturralde Gonzalez dikutip Football Espana.
“Dalam laga yang berakhir 6-1 melawan Deportivo, kurang lebih begitu, pertandingan berakhir, kami meninggalkan lapangan dengan para asisten wasit berjalan dengan saya. Ada orang yang memanggil saya ke sebuah ruangan dan bilang ‘Saya cuma minta kamu memperlakukan saya seperti Barca’.”
“Dia dari Real Madrid. Saya bertanya apakah dia bercanda dan memberi tahu dia bahwa percakapan itu sudah berakhir. Dia mau memasukkan saya sendirian di ruangan itu, tapi saya menolak. Setelah 30 menit, Komite Wasit tahu, saya memberi tahu mereka karena itu tampak sangat serius buat saya. Tapi ya sudah, enggak ada apa-apa yang terjadi.”
“Saya belum pernah mengalami yang begitu, enggak ada presiden klub yang menempatkan saya di ruang terpisah. Saya peduli soal fakta-fakta. Orang yang menempatkan saya di ruang terpisah adalah Florentino Perez, ini enggak perlu disembunyikan. Ini terjadi. Ada laporan CTA karena saya mengungkapnya. Jadi mereka tahu apa artinya tekanan itu,” imbuhnya.