Presiden Joko Widodo menegaskan seluruh 243 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi dari Wuhan, China, dalam keadaan sehat, namun tetap perlu mengikuti observasi sesuai protokol kesehatan internasional.
“Observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka ‘clean’ (bersih), bersih, sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yang harus diikuti,” ujar Jokowi di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Sebanyak 243 WNI itu adalah 238 orang yang sebelumnya menetap di China dan lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia.
Jokowi juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna, karena lokasi di Kepulauan Riau itu menjadi tempat karantina sementara bagi 243 WNI untuk menjalani observasi protokol kesehatan.
“Saya juga berterima kasih ke masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini saudara-saudara kita sendiri. Memang kemarin ada beberapa alternatif, ada yang kemarin, Morotai misalnya, Biak. Tidak semua pulau bisa dipakai,” ujar dia.
Sebanyak 238 WNI telah tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2) siang, setelah sebelumnya transit di Batam. Jika ditambah dengan tim “advance” maka total WNI yang diangkut pulang sebanyak 243 orang.
Di luar itu, ada tujuh orang yang batal diterbangkan ke Tanah Air dari Wuhan dengan sejumlah alasan. Pemerintah sebelumnya berencana mengevakuasi 245 WNI dan lima orang tim “advance” dari Wuhan.
” Yang tiba pastinya 238 orang WNI. Empat orang lainnya mengundurkan diri dan tiga orang lainnya tidak lolos pemeriksaan oleh Pemerintah China,” kata Menkes Terawan Agus Putranto.
Para WNI dipulangkan menggunakan pesawat carter Airbus A330 milik maskapai Batik Air dengan kapasitas mencapai 392 penumpang.