JAKARTA, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia kehilangan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) setiap tahun akibat maraknya praktik judi online ilegal. Kerugian ini, menurutnya, mencapai US$ 8 miliar atau sekitar Rp 132,8 triliun per tahun (kurs Rp 16.600).
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat berbicara dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Minggu (2/11/2025).
“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dolar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” ujar Prabowo.
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama internasional untuk menekan berbagai bentuk kejahatan lintas batas, seperti penyelundupan, korupsi, perdagangan narkotika, hingga judi online yang berdampak besar terhadap stabilitas ekonomi nasional.
“Kita harus memastikan kendali atas masa depan teknologi kita, dan melalui kerja sama di dalam APEC, kita dapat mencapai tujuan ini,” kata Prabowo menambahkan.
Ia juga menyoroti bahwa penguasaan teknologi merupakan kunci kemajuan bangsa dan harus dibangun melalui kolaborasi erat antarnegara Asia Pasifik.
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat, sejak 2017 hingga semester I 2025, total transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp 976,8 triliun, dengan sekitar 709 juta transaksi selama delapan tahun terakhir.
Tren pemain judi online pun terus meningkat. Pada periode 2023–2024, total deposit dari aktivitas judi daring mencapai Rp 51,3 triliun, menandakan masih masifnya peredaran uang ilegal di sektor tersebut.
Kerugian akibat judi online tidak hanya berdampak pada devisa negara, tetapi juga memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi masyarakat. Pemerintah berkomitmen memperkuat kerja sama regional dan menindak tegas pelaku jaringan judi daring lintas negara.







