Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, Banten menyebutkan meskipun ada jumlah persediaan darah pada bulan puasa atau Ramadhan berkurang dibanding hari biasa, namun stok darah dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan.
“Jika pada hari biasa ada 500 hingga 600 kantong darah masuk, namun di saat Ramadhan dan pada kondisi wabah COVID-19 seperti ini jumlah yang masuk tak sampai setengahnya. Tapi masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan darah dipastikan mencukupi,” kata Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Tangerang David H Sidabutar melalui sambungan telepon, Minggu.
Menurutnya, sejak merebaknya kasus COVID-19 persediaan darah terus menurun sama seperti saat Ramadhan ini.
Berkurangnya stok darah ini karena jumlah darah yang masuk hanya bergantung pada pendonor sukarela yang langsung mendatangi PMI.
Hal ini berbeda dengan pemasukan pada hari biasa di mana kantong darah biasanya akan disuplai dari kegiatan donor darah yang berlangsung di kantor-kantor, pusat perbelanjaan atau penyelenggara kegiatan amal lainnya.
Saat bulan puasa kegiatan donor darah itu berkurang, makanya suplai darah yang masuk berpegang pada pendonor sukarela yang datang ke kantor, apalagi sejak virus mematikan ini mewabah pendonor semakin berkurang.
Namun demikian, pihaknya tetap melakukan jemput bola ke beberapa lokasi agar persediaan darah tetap mencukupi.
Terkait jumlah pasti ketersedian darah di PMI Kota Tangerang saat ini, ia enggan merinci. Sebab, jumlah tersebut bergerak setiap hari.
“Tidak bisa kami rinci, jadi misal hari ini ada 150 kantong, besok bisa bertambah atau berkurang yang jelas memang ada perbedaan,” tambahnya.
David memastikan meskipun persediaan darah selama Ramadhan ini cukup aman. Ia menilai tren mendonor darah sebagai gaya hidup masyarakat pun menjadi salah satu faktor terpenuhinya keterserdiaan.
Selain itu, masyarakat yang sedang menjalani perawatan medis dan membutuhkan darah biasanya akan membawa langsung keluarganya untuk mendonorkan darahnya.