PLTS Kilang Pertamina Plaju Sukses Tekan Emisi Hingga 1.307 Ton CO2e pada 2024

PALEMBANG, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju Palembang, Sumatera Selatan, berhasil mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang berkapasitas 2,25 megawatt peak (MWp) sepanjang tahun 2024. Melalui pengoperasian PLTS tersebut, Kilang Pertamina Plaju mampu menekan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 1.307 ton CO2e.

Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari, menjelaskan bahwa PLTS ini berhasil menekan emisi rata-rata sebesar 108 ton CO2e setiap bulannya. Total penghematan emisi sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 1.307 ton CO2e.

Read More

“Rata-rata, PLTS ini berhasil menekan emisi gas rumah kaca (GRK) 108 ton CO2e setiap bulannya. Sepanjang 2024 tercatat berhasil menekan emisi GRK hingga 1.307 ton CO2e,” ujar Siti Rachmi Indahsari di Palembang, Senin (27/1/2025).

PLTS yang beroperasi di Kilang Pertamina Plaju juga turut mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Sepanjang 2024, penggunaan energi surya ini berhasil menghemat sekitar 2.961 barel bahan bakar fosil, atau sekitar 246 barel per bulan. Selain itu, pengoperasian PLTS ini mendorong efisiensi biaya utilisasi listrik sebesar 151 ribu dolar AS atau sekitar Rp2,4 miliar sepanjang tahun lalu.

PLTS di Kilang Plaju tidak hanya mendukung kebutuhan energi di unit operasional kilang, tetapi juga memenuhi kebutuhan listrik untuk perumahan dan perkantoran di lingkungan kilang tersebut.

Pembangunan PLTS ini merupakan hasil kolaborasi antara PT KPI dan Pertamina New & Renewable Energy (PNRE). Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mempercepat transisi energi, mengurangi emisi GRK, serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) di sektor industri energi.

Selain meningkatkan keandalan pasokan energi, PLTS yang dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare ini turut mendukung pencapaian target pengurangan emisi sebesar 30 persen pada 2030, sesuai dengan peta jalan transisi energi nasional.

Implementasi PLTS di Kilang Pertamina Plaju sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya poin tujuh yang berkaitan dengan akses energi yang andal dan berkelanjutan, serta poin sembilan mengenai industri yang inklusif dan berkelanjutan. Proyek ini juga menjadi bagian dari inisiatif untuk meningkatkan portofolio energi terbarukan di Pertamina dan mendorong dekarbonisasi industri energi di Indonesia.

Selain pengoperasian PLTS, Kilang Pertamina Plaju juga sedang mengembangkan beberapa inisiatif untuk mendorong terwujudnya transisi energi bersih. Salah satunya adalah produksi Biosolar B40, bahan bakar nabati yang akan mulai diproduksi pada 2025. B40 memiliki manfaat lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar diesel biasa, mengingat kandungan oksigen yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida.

Melalui inisiatif-inisiatif tersebut, Pertamina berkomitmen untuk mendukung pengurangan jejak karbon dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Dengan pengoperasian PLTS dan berbagai upaya transisi energi bersih lainnya, Pertamina menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan daya saing dan sustainability industri energi di Indonesia, sembari turut mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi GRK.

Related posts

Leave a Reply