JAKARTA, Persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dinilai hampir rampung oleh Komisi VIII DPR RI. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi VIII, Aprozi Alam, usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Embarkasi Haji Nasional dan perwakilan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Lion Air, serta Saudi Airlines, di Kompleks DPR RI, Senin (28/4).
“Kalau persiapan, sih, hampir final, ya. Untuk tahun ini, permasalahan yang krusial tidak ada. Hanya persoalan teknis, seperti maskapai Lion Air,” ujar Aprozi.
Salah satu perhatian utama adalah kurangnya fasilitas monitor di kursi pesawat Lion Air yang digunakan untuk menayangkan tata cara pelaksanaan ibadah haji. Komisi VIII meminta agar maskapai tersebut menambahkan monitor di setiap kursi agar jemaah dapat mengulang pembelajaran manasik selama penerbangan.
“Garuda ada monitornya. Yang tidak punya hanya Lion Air. Karena ini tahun pertama Lion Air melayani haji, kami minta tahun depan harus ada monitor di tiap kursi,” lanjutnya.
Aprozi juga menyoroti ketepatan jadwal penerbangan dan kesiapan pesawat cadangan untuk mengantisipasi kendala teknis yang dapat mengganggu jadwal keberangkatan jemaah.
Menyikapi tingginya jumlah jemaah lanjut usia (lansia) tahun ini, Komisi VIII menekankan pentingnya pengawasan kesehatan. Setiap kloter akan didampingi tim medis lengkap sejak keberangkatan dari daerah asal, dengan dukungan rumah sakit rujukan di Arab Saudi yang telah disurvei sebelumnya.
Selain itu, Aprozi menegaskan pentingnya penindakan terhadap travel haji ilegal yang masih marak, termasuk kasus baru-baru ini di Bandara Soekarno-Hatta yang memberangkatkan jemaah dengan visa non-haji.
“Travel nakal seperti ini harus ditindak tegas tanpa menunggu laporan dari pihak yang dirugikan. Ini mencoreng nama baik Indonesia,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Aprozi menilai kesiapan pelaksanaan haji 2025 sudah mencapai skor 8 dari 10. Evaluasi lanjutan akan terus dilakukan hingga hari keberangkatan jemaah yang dijadwalkan mulai 1 Mei, disusul oleh pemberangkatan petugas pada 7 Mei mendatang.