Perbanas Institute Raih Akreditasi Unggul, Rektor Hermanto Siregar Ajak Civitas Akademika Tingkatkan Kinerja

JAKARTA, Perbanas Institute resmi meraih Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada 3 November 2025. Capaian tertinggi ini menjadi sejarah baru sejak kampus tersebut berdiri pada 1969.

Rektor Perbanas Institute, Prof. Hermanto Siregar, mengatakan pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh unsur kampus dan harus menjadi energi baru bagi peningkatan kinerja ke depan.

Read More

“Akreditasi Unggul ini adalah potret menyeluruh dari kerja keras seluruh elemen kampus. Kita bersyukur dan harus menjaga modal besar ini dengan peningkatan kinerja ke depan,” ujar Hermanto dalam Seminar Nasional Perbankan (SNAP) bertema Transformasi Digital Perbankan dan Tantangan ESG, Rabu (19/11/2025).

Ia menuturkan, dari ribuan perguruan tinggi di Indonesia, hanya sekitar lima persen yang meraih predikat Unggul. Karena itu, capaian tersebut menurutnya harus diwujudkan dalam langkah konkret memperkuat tridharma perguruan tinggi.

Hermanto juga mengingatkan pentingnya transformasi digital agar institusi pendidikan tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. “Transformasi itu berat, tetapi wajib dilakukan. Tanpa digitalisasi, kita bisa terbilas oleh perkembangan zaman,” katanya.

Dalam upaya memperkuat mutu, Perbanas terus memperluas kerja sama dengan industri perbankan, korporasi, lembaga pemasyarakatan, hingga desa binaan. Kerja sama tersebut dinilai penting untuk meningkatkan relevansi kurikulum serta memperluas manfaat kampus bagi masyarakat.

“Kami ingin kehadiran Perbanas Institute semakin dirasakan manfaatnya, baik oleh dunia perbankan maupun masyarakat luas,” ujarnya.

Hermanto optimisme bahwa Akreditasi Unggul akan menjadi landasan kuat bagi pembangunan kampus dan kepemimpinan rektor berikutnya pada 2026.

“Kita siapkan Perbanas Institute agar semakin maju, fasilitas makin lengkap, prestasi mahasiswa meningkat, dan kolaborasi makin luas,” ujarnya.

Pada acara yang sama, Perbanas Institute juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai lembaga dan instansi sebagai bagian dari penguatan kemitraan strategis.

Menanggapi optimisme pemerintah terkait peluang Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen, Hermanto menilai target tersebut masih mungkin dicapai apabila pemerintah serius menggarap sumber-sumber pertumbuhan baru.

“Secara potensi, kita bisa bertumbuh sampai 8 persen. Dari 5 ke 8 persen itu tidak mustahil, asal mencari sumber pertumbuhan baru dan memperbaiki tata kelola,” katanya pada awak media di sela-sela acara.

Ia menyebut ekonomi kreatif, hilirisasi komoditas, digitalisasi, dan pariwisata sebagai sektor yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, menurutnya kualitas SDM dan tata kelola yang bersih menjadi prasyarat utama untuk mencapai target tersebut.

“Kuncinya ada pada tata kelola yang baik dan SDM yang siap menghadapi perubahan. Kalau dua hal itu berjalan, pertumbuhan delapan persen bukan sesuatu yang mustahil,” pungkas Hermanto.

Related posts

Leave a Reply