Perangi Hoax, Bakornas Lapmi dan OIC Youth Indonesia Gaungkan Literasi Media Digital

JAKARTA, Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Bakornas LAPMI) PB HMI bekerjasama dengan Youth on Organization of Islamic Cooperation (OIC Youth) Indonesia menggelar webinar bertajuk “Literasi Media Muslim Milenial” pada Jumat, (2/7).

Dalam sambutannya, Direktur Bakornas LAPMI PB HMI, Bergas Chahyo Baskoro mengajak kepada seluruh anak muda Indonesia untuk berperan aktif menggaungkan literasi media digital di tengah ancaman hoaks.

Menurutnya, kelompok milenial perlu memperkuat literasi dengan banyak bacaan, perketat verifikasi dengan cara mengecek kembali dengan informasi dari media lain.

“Dan yang terpenting, jangan terlalu terburu-buru menyebarkan atau meneruskan informasi,” ujar Bergas.

Ajakan tersebut juga disampaikan oleh Presiden OIC Youth Indonesia, Syafii Effendi. Ia mengajak kepada seluruh kalangan milenial agar melek literasi digital dengan cara memanfaatkan media sosial dengan bijak. Menurutnya, memahami literasi digital sangat penting bagi kalangan milenial. Dengan begitu, milenial mampu berperan aktif dalam

“Literasi digital sangat penting. Milenial perlu menguasai itu. Sebab ilmu Media bisa untuk menyelamatkan juga bisa menghancurkan. Satu peluru bisa membunuh satu kepala. Sementara satu kalimat provokatif bisa membunuh jutaan orang,” ungkapnya.

Maraknya hoaks di dunia maya, sebagaimana diungkapkan oleh Dewan Redaksi Media Group, Abdul Kohar merupakan bentuk upaya-upaya tertentu untuk kepentingan politik dengan memanfaatkan lemahnya literasi masyarakat terhadap bagaimana cara mengelola dan mengemas informasi.

“Jadi banyak sekali hoax yang bertebaran terkait dengan agama, kesehatan, bahkan Covid-19 ini banyak sekali yang beredar. Atas dasar itulah, media-media mainstream hari ini berkolaborasi dengan media-media lain untuk membuat cek fakta,” papar Kohar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Hardy Hermawan, Redaktur Senior MNC Media. Ia memberikan tips and trik bagaimana caranya kelompok milenial memberangus hoaks yang sudah menjadi permasalahan kompleks di Indonesia. Cara tersebut kata Hardy adalah dengan cara meningkatkan literasi melalui bacaan-bacaan agar tidak mudah terserang hoaks.

“Tingkatkan literasi, bacaan-bacaan yang bisa mempertebal pemahaman kita dalam menerima setiap narasi. Agar tidak mudah menerima informasi yang belum tentu kebenarannya,” tuturnya.

Senada dengan Kohar dan Hardy, Kepala Desk Politik Nasional Jawa Pos, Dimas Ryandi menuturkan bahwa menangkal hoax hanya bisa dilakukan dengan meningkatkan literasi, membaca informasi dari sumber-sumber yang akurat dan kredibel.

“Membacalah dari sumber-sumber yang sudah terpercaya. Setidaknya membaca sumber dari media-media besar yang sudah terlihat peranannya terhadap bangsa dan negara. Tidak mungkin sekelas Jawa Pos, Media Group, mengorbankan kredibilitasnya hanya untuk berita yang tidak jelas,” papar Dimas.

Related posts

Leave a Reply