Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan segera melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah yang masih ditemukan tingginya harga bawang putih, cabai rawit dan cabai keriting.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi wilayah-wilayah tersebut, antara lain Ternate, Manado, Pontianak, Palembang dan Bandung. Wilayah ini dinilai masih terdapat harga bawang putih dan cabai yang masih tinggi di tingkat konsumen.
“Tentunya juga akan kita perhatikan ke depan. Mudah-mudahan minggu depan operasi pasar bisa kami laksanakan,” kata Agung pada acara Pasar Murah di Pasar Gede Surakarta, Jawa Tengah, Kamis.
Agung menjelaskan bahwa gelar Pasar Murah atau operasi pasar khususnya untuk tiga komoditas ini telah dilakukan sejak 30 Januari lalu.
Sejumlah wilayah yang sudah dilakukan operasi pasar, yakni Sumatera Barat, Jambi, dan kini di Surakarta. Bahkan, beberapa hari lalu stabilisasi harga dilakukan di 22 pasar DKI Jakarta.
“Bawang putih untuk operasi pasar ada 12 ton. Sebetulnya tidak hanya untuk Surakarta, karena konsumsi 12 ton tersebut bisa untuk 4-5 hari. Oleh karena itu, operasi pasar ini peruntukannya di lima pasar Surakarta dan lainnya di Yogyakarta,” kata Agung.
Dalam kegiatan Pasar Murah tersebut, Kementan bersama Perhimpunan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Indonesia (Pusbarindo) memasok bawang putih sebanyak 12 ton dengan harga Rp30 ribu per kg, 5 ton cabai rawit merah seharga Rp35.000 per kg dan 5 ton cabai merah keriting dengan harga Rp30.000 per kg.
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 13 Februari 2020, harga rata-rata bawang putih di Maluku Utara mencapai Rp61.900 per kg; Jawa Barat Rp57.350 per kg, dan Kalimantan Barat Rp56.150 per kg.
Sementara itu, harga rata-rata cabai rawit merah masih tinggi, seperti di Jawa Barat mencapai Rp73.150 per kg; Maluku Utara Rp80.000 per kg; dan Sumatera Selatan Rp62.000 per kg. (ant)