Pemerintah Dorong Ekonomi Kreatif, Targetkan 26 Juta Pekerja Kreatif Melalui Pelatihan Digital

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya. (Dok. Kemenekraf)

JAKARTA, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan ekonomi Kreatif terus mendorong perluasan lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif, termasuk yang memanfaatkan teknologi digital.

“Jadi, kami mendukung bagaimana lapangan kerja terkait untuk dan dari industri kreatif ini bisa semakin luas,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Read More

Riefky menekankan bahwa peluang bekerja dan berusaha di bidang ekonomi kreatif semakin besar di era digitalisasi. “Apalagi ini di zaman digital, dan generasi sekarang bisa dikatakan digital native. Banyak cara untuk me-monetize, menghasilkan pendapatan, bahkan bisa lebih dari UMR, dengan mengoptimalkan digitalisasi,” ujarnya.

Data Kemenparekraf menunjukkan, pada akhir 2024 sektor ekonomi kreatif menyerap 26,47 juta tenaga kerja, mayoritas berusia di bawah 40 tahun, dan memberikan kontribusi hingga Rp1.500 triliun atau sekitar 7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk mendukung pemanfaatan peluang usaha, Kemenparekraf bekerja sama dengan kementerian terkait menjalankan program pelatihan bagi pekerja kreatif. Beberapa program unggulan antara lain Gen Matic, Emak-emak Matic, serta program inkubasi Kreatorium. Melalui program ini, kementerian menargetkan terciptanya 26,06 juta pekerja kreatif.

Selain itu, pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden mengenai Rencana Induk Ekonomi Kreatif 2026-2045 sebagai panduan strategis jangka panjang pengembangan ekonomi kreatif.

Sementara itu, Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud mencatat, jumlah pengangguran per Agustus 2025 mencapai 7,46 juta orang atau 4,85 persen dari total angkatan kerja. “Jumlah pengangguran turun 4.092 orang dibandingkan Agustus 2024,” katanya.

Upaya pengembangan ekonomi kreatif dan pelatihan digital ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kerja, terutama bagi generasi muda yang melek teknologi, sekaligus menekan angka pengangguran nasional.

Related posts

Leave a Reply