Pelajaran Dari India, Negeri Pelopor Makan Siang Gratis Untuk Anak Sekolah

Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.

JAKARTA, India telah menjadi salah satu negara perintis program makan siang gratis di dunia melalui skema Mid-Day Meal Scheme (MDMS) yang dimulai sejak 1995. Program ini, yang kini dikenal sebagai PM-POSHAN (POshan SHAkti Nirman), adalah program pemberian makanan sekolah terbesar di dunia, menjangkau lebih dari 125 juta anak usia 6–14 tahun.

Untuk periode 2023–2024, Pemerintah India mengalokasikan dana sebesar INR 11.600 crore (sekitar USD 1,4 miliar atau Rp21,45 triliun) guna memastikan keberlanjutan program ini. Keberhasilan MDMS diakui mampu memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap masyarakat, termasuk peningkatan angka kehadiran sekolah, perbaikan kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja.

Read More

Dalam taklimat media di Sushma Swaraj Bhawan, New Delhi, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi ketimpangan sosial.

“Di dunia yang terkoneksi, masyarakat miskin bisa melihat kehidupan masyarakat kaya. Kita tidak bisa hanya berkata, ‘sabarlah.’ Pemerintah harus aktif memastikan manfaat sampai ke setiap orang,” ujar Jaishankar, Minggu (26/1/2025).

Menurutnya, program makan siang gratis memberikan dampak signifikan pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada pendidikan berkualitas dan pengurangan kesenjangan.

“Jika Anda memberikan makan siang gratis, kehadiran di sekolah meningkat, kesehatan membaik, dan lapangan kerja tercipta,” tambahnya.

Indonesia juga telah memulai program serupa, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), yang resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025. Hingga kini, program ini telah menjangkau sekitar 650 ribu anak sekolah di 31 provinsi.

Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet paripurna pada 22 Januari 2025 menyatakan bahwa program MBG merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah gizi anak-anak Indonesia.

“Untuk Januari hingga April 2025, program ini menargetkan 3 juta anak, meningkat menjadi 6 juta anak pada April hingga Agustus, 15 juta anak pada September, dan di akhir 2025 seluruh anak Indonesia diharapkan mendapatkan makanan bergizi,” ungkap Prabowo.

G20 Sherpa Pemerintah India, Amitabh Kant, menyampaikan bahwa keberhasilan program makan gratis di India juga didukung oleh inisiatif lainnya, seperti penyediaan perumahan bagi 110 juta orang, akses listrik untuk 30 juta orang, dan distribusi beras gratis kepada 800 juta orang.

“Kami memastikan tidak ada masyarakat yang kelaparan, sehingga 250 juta orang berhasil diangkat dari garis kemiskinan dalam 10 tahun terakhir,” jelas Amitabh.

Ia juga memberikan apresiasi atas upaya Indonesia dalam meluncurkan program MBG. “Selamat kepada presiden Anda. Program seperti ini penting untuk memastikan masyarakat tidak hanya mendapat pendidikan tetapi juga hidup yang lebih sehat,” ujarnya.

Related posts

Leave a Reply