JAKARTA, Indonesia mencatatkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita pada 2024, meskipun tantangan kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah besar. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), PDB per kapita Indonesia tahun 2024 tercatat sebesar US$ 4.960,33 atau sekitar Rp 78,62 juta per orang per tahun. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 4.919,7 atau Rp 75 juta.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers yang digelar pada 5 Februari 2025 mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia sepanjang 2024, berdasarkan produk domestik regional bruto (ADHB), mencapai Rp 22.138,98 triliun. Namun, meskipun angka PDB meningkat, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan ekstrem.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 3,1 juta penduduk Indonesia masih hidup dalam kondisi miskin ekstrem. Angka tersebut setara dengan sekitar 790.000 kepala keluarga yang pengeluarannya berada di bawah Rp 10.739 per hari atau sekitar Rp 322.170 per bulan.
Menurut Cak Imin, pemerintah berkomitmen untuk mengatasi kemiskinan ekstrem ini melalui tiga tahap bantuan. Tahap pertama adalah pemberian bantuan khusus kepada mereka yang berada dalam kategori miskin ekstrem. Tahap kedua akan melibatkan pemberian akses untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan agar mereka dapat bekerja secara produktif. Sedangkan tahap ketiga adalah mendorong masyarakat miskin untuk hidup mandiri melalui akses yang sudah diberikan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 5,03%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5,05%. Angka ini juga berada di bawah target dalam asumsi ekonomi makro APBN 2024 yang dipatok sebesar 5,2%. Meskipun demikian, Indonesia masih menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan beberapa negara lain di Asia.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia berada di peringkat 118 dunia berdasarkan PDB per kapita, dengan angka US$ 5.250. Indonesia berada di bawah Singapura yang menempati peringkat ke-4 dengan PDB per kapita sebesar US$ 93.960, dan Malaysia yang berada di peringkat ke-72 dengan US$ 14.420. Namun, Indonesia lebih baik dibandingkan Vietnam (peringkat 119 dengan US$ 4.990) dan India (peringkat 38 dengan US$ 2.940).
Di sisi lain, jika dihitung berdasarkan PDB yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP), Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia dengan nilai US$ 4,98 triliun pada Januari 2025