Oleh: M. Nur Fadillah, Pemuda Pondok Bahar 01
Kepemimpinan perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, serta menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena melihat dari berbagai aspek
Merdu suara Azan terdengar dari atas panggung yang tidak terlalu besar, seorang anak yang masih menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dengan syahdu melantunkan suaranya. Setelah selesai, riuh tepuk tangan terdengar dari respon warga yang menjadi peserta atau penonton.
Lomba Azan ini adalah salah satu rangkaian dari kegiatan Festival 1 Muharam yang digelar di Kp. Pondok Bahar RW 01, Kecamtan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten (18/7/2023).
Status Endemi yang diterbitkan oleh Pemerintah telah membuat Remaja/I Islam Masjid Al-Maghfiroh (RISMA) bersemangat untuk membuat sebuah acara ‘tradisi’ rutin tahunan warga Kp. Pondok Bahar RW 01, yang sejak kurang lebih tiga tahun lalu tidak digelar karena adanya pandemi Covid-19.
Mulai dari perlombaan-perlombaan Islami, pawai obor, tabligh akbar, santunan anak yatim dan sebagainya menjadi agenda yang dilaksanakan. Antusias warga yang ikut meramaikan Festival 1 Muharram tahun ini sungguh luar biasa, khususnya di dalam rangkaian acara perlombaan-perlombaan Islami hingga pawai obor sekaligus pembagian hadiah lomba, dan pentas seni.
Ada sesuatu hal yang menarik didalam kegiatan Festival Muharram yang diselenggarakan oleh Remaja/i Islam Masjid (Risma) Al-Maghfiroh ini, yaitu peran aktif perempuan.
Mulai dari peran Ustadzah/Asatdizah (guru ngaji perempuan) yang secara antusias berpartisipasi aktif di dalam kegiatan Festival Muharram dengan mendelegasikan anak-anak didiknya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan yang ada.
Kemudian dari kepanitiaan Remaja/i Islam Masjid (Risma) Al-Maghfiroh di Festival Muharram ini yang didominasi oleh kaum hawa (perempuan) yang dalam perjalanan pelaksanaan acaranya bisa dikategorikan sukses.
Adat istiadat, norma, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat tidak jarang menempatkan perempuan dalam peran domestik (rumah tangga-Red) yang terbatas, sehingga mengurangi peluang mereka untuk terlibat aktif dalam membangun tatanan masyarakat yang baik bisa dibantah dengan partisipasi aktif perempuan di acara Festival 1 Muharam yang mendapat apresiasi positif dari banyak masyarakat.
Bahkan jika kita melihat antusiasme warga Kp. Pondok Bahar RW 01 di dalam menyambut Tahun Baru Islam juga sangat terlihat dominasi kaum hawa (perempuan). Mulai dari rangkaian kegiatan perlombaan Islami hingga pawai obor.
Kebanyakan dari warga yang ikut berperan adalah Ibu-ibu. Baik yang hanya sekedar menyaksikan, atau memang mengantarkan anaknya yang ikut dalam perlombaan. dan kebanyakan ibu-ibu juga dari pada bapak-bapaknya yang mengikuti iring-iringan pawai obor bersama anak-anaknya dengan ekspresi riang gembira dalam menyambut tahun Baru Islam 1445 H.
Antusiasme semacam ini sudah terjadi bertahun-tahun sebelumnya, dan kemungkinan juga terjadi di kampung-kampung lainnya di luar Kp. Pondok Bahar RW 01.
Dalam pandangan saya, peran aktif perempuan dalam perayaan 1 Muharram di Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya. Kebersamaan, toleransi, dan semangat berbagi merupakan nilai-nilai Islami yang tercermin dalam partisipasi perempuan dalam perayaan ini.
Sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan atas peran mereka, penting bagi masyarakat untuk selalu memberikan dukungan dan ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk berkontribusi dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Dengan begitu, perayaan 1 Muharram di Indonesia akan semakin menguatkan kebersamaan dan nilai-nilai Islami dalam masyarakat.
Mengutip hasil riset dari lembaga McKinsey tahun 2018-2021, mengatakan bahwa “Kepemimpinan perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, serta menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena melihat dari berbagai aspek”. Artinya partisipasi aktif perempuan dapat membawa dampak yang positif di dalam sebuah lingkungan atau organisasi.
Selain peran aktif perempuan, tentu kegiatan ini tidak terlepas dari pada kekompakan Remaja Islam Masjid (Risma) Al-Maghfiroh dan warga sekitar yang berpartisipasi dalam mensukseskan rangkaian kegiatan Festival Muharram ini.
Respon positif terus berdatangan kepada panitia penyelenggara, dan warga berharap kegiatan-kegiatan positif semacam ini terus diselenggarakan disetiap tahunnya atau di hari-hari besar lainnya.
Selain melahirkan talenta-talenta muda dalam mensiarkan agama Islam, kegiatan semacam ini juga menambahkan girah/semangat anak-anak yang sedang menuntut ilmu di Majelis-Majelis Ta’lim yang ada di kp.Pondok bahar RW 01. Terhitung ada sembilan Majelis Ta’lim yang ada di RW 01 Kp. Pondok Bahar, yang dimana Majelis Ta’lim ini memang secara khusus mendidik anak-anak yang usianya rata-rata di bawah 17 tahun.
Semoga esok dan di masa depan ajang perlombaan seperti ini harus terus ditingkatkan guna menciptakan generasi-generasi muda sebagai penerus yang nantinya akan pengruh terhadap kemajuan di Kp. Pondok Bahar itu sendiri.