JAKARTA, Optimisme konsumen Indonesia kembali melemah pada Mei 2025, setelah sempat mengalami kenaikan pada April. Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis Bank Indonesia (BI), turun dari 121,7 pada April menjadi 117,5 pada Mei 2025.
Penurunan ini menunjukkan adanya pelemahan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi ke depan. Meski demikian, nilai indeks yang masih berada di atas angka 100 mengindikasikan bahwa konsumen Indonesia masih berada dalam kategori optimis terhadap perekonomian.
“Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga tercermin dari IKK Mei 2025 yang tetap berada pada level optimis (indeks >100),” ujar Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).
Menurut BI, penurunan IKK Mei 2025 disebabkan oleh turunnya dua indikator utama:
- Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE):
- Mei 2025: 106,0
- April 2025: 113,7
- Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK):
- Mei 2025: 129,0
- April 2025: 129,8
Penurunan IKE disebabkan oleh merosotnya seluruh komponen pembentuknya:
- Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) turun ke 118,1 (April: 121,3)
- Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG) menurun menjadi 104,1 (April: 110,2)
- Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) anjlok ke 95,7 (April: 100,3)
Sementara itu, pelemahan IEK bersumber dari menurunnya:
- Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU): dari 137,5 ke 135,4
- Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK): dari 128,5 ke 127,8
Meski demikian, Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) mengalami sedikit peningkatan menjadi 123,8 dibandingkan April yang tercatat 123,5.
Kendati terjadi penurunan dalam berbagai indikator, BI menilai keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional masih cukup kuat. Konsumen masih memandang prospek ekonomi secara umum dalam enam bulan ke depan secara positif, meski sedikit lebih hati-hati.
