Nurwayah Dukung Penggabungan Anak Usaha Pertamina: Pangkas Birokrasi dan Perkuat Pengawasan

Anggota Komisi XII Fraksi Demokrat, Nurwayah, S,Pd/dok. pribadi

JAKARTA, Anggota Komisi XII DPR RI Nurwayah menyatakan dukungan penuh terhadap langkah PT Pertamina (Persero) yang akan menggabungkan tiga anak usahanya di sektor hilir migas yakni, Pertamina Patra Niaga (PPN), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina International Shipping (PIS)

Menurutnya, langkah strategis ini akan memangkas birokrasi yang selama ini terlalu panjang, memperkuat pengawasan, serta mencegah terulangnya skandal tata kelola yang pernah terjadi.

Read More

Ia menilai struktur perusahaan yang terlalu terfragmentasi tidak hanya menghambat pelayanan publik, tetapi juga menyulitkan para pelaku usaha yang berkaitan dengan Pertamina.

“Dalam rapat kerja sebelumnya, saya sudah menyampaikan bahwa birokrasi di Pertamina harus diperbaiki karena terlalu panjang akibat banyaknya anak perusahaan. Hal itu dapat menyulitkan masyarakat yang memiliki usaha. Jika tiga anak usaha ini digabung, birokrasi akan jauh lebih sederhana dan cukup lewat satu pintu saja,” ujar Nurwayah melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Menurutnya, penyatuan tiga anak usaha yang memiliki fungsi saling terhubung, mulai dari pengolahan, pengapalan, hingga distribusi energi, akan menciptakan alur kerja yang jauh lebih efisien.

“Kalau mereka disatukan, maka seluruh proses distribusi energi akan berjalan lebih cepat, tepat, dan transparan. Ujungnya adalah pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik,” tambahnya.

Penggabungan juga akan memudahkan pengawasan dan memperkecil celah penyimpangan yang selama ini sulit dijangkau karena struktur perusahaan yang terpecah.

“Salah satu fungsi DPR RI adalah pengawasan. Kalau tiga entitas besar ini tergabung dalam satu subholding, maka pengawasan akan jauh lebih menyeluruh dan akuntabilitasnya lebih terukur,” tegasnya.

Nurwayah memastikan DPR RI akan mengawal penuh proses transformasi tersebut agar berjalan sesuai kepentingan nasional.

“Ini bukan hanya soal penyederhanaan struktur perusahaan, tapi juga keberpihakan negara kepada rakyat. Energi harus dikelola secara efisien, birokrasi dipangkas, pengawasan diperkuat, dan praktik-praktik kelam di masa lalu tidak boleh terulang lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya, di Green Energy Summit 2025, Jakarta (23/9) Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono menyebut penggabungan tiga anak usaha (Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, dan Pertamina International Shipping) merupakan bagian dari strategi efisiensi dan penguatan bisnis di tengah gejolak ekonomi global.

Related posts

Leave a Reply