JAKARTA, Anggota Komisi XII DPR RI, Nurwayah, memberikan apresiasi terhadap komitmen PT PLN (Persero) dalam memimpin pengembangan energi hijau melalui penjualan Renewable Energy Certificate (REC), yang mendukung transisi Indonesia ke energi terbarukan. Menurutnya, langkah PLN ini merupakan kontribusi besar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Anggota DPR RI dari Partai Demokrat ini menilai penjualan REC yang mencatatkan lonjakan signifikan hingga 13,68 TWh pada semester I 2025 sebagai langkah progresif dalam mendukung transisi energi hijau di Indonesia. Dengan harga terjangkau, hanya Rp35 ribu per unit (1.000 kWh), PLN menawarkan solusi efisien bagi sektor industri yang ingin mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan energi bersih.
“Komitmen PLN dalam menyediakan listrik berbasis EBT yang terjangkau adalah langkah krusial, bukan hanya untuk efisiensi energi, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau. Saya mendukung sepenuhnya upaya yang berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim dan menuju Indonesia yang lebih berkelanjutan,” ujar Nurwayah.
Menurut Legislator dari Dapil Jakarta III ini, pengembangan sektor energi terbarukan, khususnya dalam bentuk REC, memberikan insentif yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan besar untuk beralih ke energi hijau. Ia berharap semakin banyak perusahaan yang dapat melihat peluang ini untuk berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menambahkan bahwa REC menjadi solusi penting bagi industri untuk mendapatkan listrik hijau yang diakui secara internasional dan transparan.
“PLN berkomitmen untuk mendukung daya saing industri dengan menyediakan listrik hijau 100% dari pembangkit EBT, yang kami hadirkan dengan cara cepat dan mudah,” ujarnya dalam keterangannya belum lama ini.
Sejak peluncuran pada 2020, penjualan REC PLN telah mengalami peningkatan pesat. Penjualan REC pada 2021 tercatat sebesar 308 ribu MWh dan meningkat dua kali lipat pada tahun berikutnya menjadi 1,76 juta MWh. Pada 2024, angka tersebut tercatat mencapai 5,38 juta MWh dan untuk semester I 2025, penjualan sudah mencapai 2,68 juta MWh.
Sejumlah perusahaan besar seperti Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, dan PT HM Sampoerna telah bergabung sebagai pengguna aktif REC PLN.
Khamdi, General Manager PT Inecda Plantation, juga menambahkan bahwa kemitraan ini mendukung implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan pencapaian SDGs yang lebih ambisius di masa depan.
“Saya berharap inisiatif seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak perusahaan dan individu untuk ikut serta dalam transisi energi bersih, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pelopor dalam energi hijau di Asia,” tutup Nurwayah.