Pentingnya sosialisasi yang lebih luas terkait program transmigrasi, terutama di daerah-daerah padat penduduk yang menjadi sasaran program
JAKARTA, Anggota Komisi V dari Fraksi Partai Gerindra, Novita Wijayanti mendukung program transmigrasi yang disampaikan oleh Menteri Transmigrasi Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara
Hal itu disampaikan Novita dalam rapat kerja (Raker) Komisi V DPR RI dengan Kemenakertrans, di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Selasa (5/11/2024).
Menurut Novita, program transmigrasi penting untuk mendorong pemerataan pembangunan di berbagai wilayah, terutama dalam rangka mengurangi kepadatan penduduk di kota-kota besar.
“Kalau program transmigrasi yang disampaikan Pak Menteri tentu kami akan mendukung, apalagi kota-kota besar saat ini sangat membutuhkan pemerataan,” kata Novita dalam rapat yang berlangsung.
Legislator dari Dapil Jawa Tengah VIII ini juga menekankan bahwa untuk memastikan kesuksesan program tersebut, penyerapan anggaran tahun 2024 harus dimaksimalkan.
Menurut laporan yang disampaikan dalam rapat, penyerapan anggaran transmigrasi tahun 2024 mencapai 69.78 persen lebih tinggi dari capaian dari tahun lalu 62.78 persen.
Karena itu, Novita meminta agar anggaran yang tersedia dapat terserap lebih optimal, di tahun mendatang.
Selain itu, Novita juga menyoroti pentingnya sosialisasi yang lebih luas terkait program transmigrasi, terutama di daerah-daerah padat penduduk yang menjadi sasaran program.
Sosialisasi ini, menurutnya, harus menyasar pada pemahaman masyarakat mengenai lokasi-lokasi yang akan dijadikan kawasan transmigrasi.
Namun, Novita mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar program transmigrasi dapat berjalan dengan baik.
Salah satu perhatian utamanya, adalah soal status lahan yang akan digunakan untuk transmigrasi. Jangan sampai, ada tanah yang digunakan dalam program tersebut yang statusnya tidak jelas.
Karena hal itu, dapat menimbulkan masalah hukum dan sosial di kemudian hari.
“Perlu dipastikan status tanah di lokasi transmigrasi. Jangan sampai masyarakat dipindahkan ke lahan yang statusnya belum jelas. Ini harus jadi perhatian serius,” tegas Novita.
Selain itu, infrastruktur pendukung juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Dirinya menekankan soal ketersediaan sarana dan prasarana dasar, seperti jalan, air bersih, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan, harus dipersiapkan dengan matang di setiap lokasi transmigrasi.
Tidak hanya itu, Wakil Ketua BURT ini pun mengingatkan bahwa keberadaan jalan-jalan transmigrasi yang statusnya sering kali tidak jelas. Apakah menjadi jalan nasional, provinsi, atau kabupaten, karena seringkali menghambat pembangunan dan perbaikan.
“Infrastruktur sangat penting, terutama jalan-jalan transmigrasi. Banyak jalan transmigrasi atau eks-transmigrasi yang tidak bisa dibangun atau diperbaiki karena statusnya tidak jelas,” ungkap Novita.
Oleh karena itu, Novita meminta adanya koordinasi yang lebih baik antara Kementerian Transmigrasi dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk memastikan program transmigrasi berjalan sesuai target.
“Saya harap ada koordinasi yang lebih baik antar kementerian agar target-target dari program ini dapat tercapai, dan anggaran yang terbatas dapat dimaksimalkan dengan efektif,” tutupnya.
Dengan demikian, Novita berharap bahwa program transmigrasi tidak hanya memberikan solusi untuk pemerataan penduduk, tetapi juga dapat menciptakan daerah transmigrasi yang mandiri, berdaya saing, dan mampu bertahan dalam jangka panjang.