Napak Tilas Hari Lahir Pancasila

Foto: shutterstock

JAKARTA, 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Puluhan tahun silam menjelang kemerdekaan Indonesia tepatnya 1 Juni 1945, gagasan tentang Pancasila disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Kala itu, Soekarno menggagas lima dasar negara yakni Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhananan Yang Maha Esa. Lima prinsip dasar itu akhirnya dipilih menjadi rumusan dasar negara, dan disempurnakan menjadi Pancasila.

Read More

Hingga kini, Pancasila menjadi dasar negara yang nilai-nilainya dianut oleh bangsa Indonesia. Tanggal 1 Juni pun diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Kendati demikian, penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sempat menuai polemik.

Peringatan hari besar itu baru dikukuhkan di era Presiden Joko Widodo pada 2016, lebih dari 70 tahun setelah Indonesia merdeka. Polemik di Rezim Soeharto Di masa kepemimpinan Presiden Soeharto, 1 Juni tak selalu dirayakan sebagai Hari Lahir Pancasila. Soeharto lebih sering memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober.

Momen tersebut merupakan tanda gagalnya Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI. Pada masa Orde Baru, Hari Lahir Pancasila tak rutin diperingati tiap tahun. Misalnya, jika tahun ini ada peringatan Hari Lahir Pancasila, maka tahun mendatang tak akan ada peringatan.

Ketika itu isu yang berkembang adalah bahwa 1 Juni 1945 tak dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila, melainkan hari lahirnya “istilah Pancasila”. Ini merujuk pada momen Soekarno yang menyampaikan gagasan soal lima prinsip dasar negara dalam rapat BPUPKI, 1 Juni 1945.

Sementara, menurut pemerintahan Orde Baru saat itu, lima sila yang terkandung dalam Pancasila sebetulnya sudah ada pada diri bangsa Indonesia sendiri. Rezim Soeharto menganggap bahwa Pancasila lahir pada 18 Agustus 1945. Sebab, saat itu UUD 1945 diresmikan menjadi kosntitusi yang mana memuat 5 dasar negara dalam Pancasila. Jalan tengah Polemik mengenai peringatan Hari Lahir Pancasila itu terus berlanjut.

Hingga akhirnya, Juni 1987, Ketua DPR/MPR H Amir Machmud mengimbau untuk menghentikan polemik tersebut. Kala itu, dia menyatakan bahwa Indonesia menganut demokrasi sehingga tak melarang warganya menyampaikan pendapat mengenai Pancasila. Baca juga: Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Pembukaan UUD 1945 telah mengakomodasi kelima sila dari Pancasila sebagai dasar negara.

Oleh karenanya, Pancasila memiliki kedudukan hukum dan politik yang konstitutional dalam berbangsa dan bernegara. Baik Pancasila versi 1 Juni 1945 yang diucapkan Soekarno maupun Pancasila versi Panitia Sembilan dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan 18 Agustus 1945 berkembang pada masa pergerakan.

Akhirnya, pemerintah Orde Baru pun membolehkan masyarakat Indonesia memperingati 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun, kala itu Hari Lahir Pancasila belum ditetapkan secara nasional. Penegasan era Jokowi Lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka, 1 Juni akhirnya dikukuhkan sebagai Hari Lahir Pancasila secara nasional.

Penegasan itu diputuskan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 yang terbit pada 1 Juni 2016. Keputusan tersebut sekaligus melengkapi Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2008 yang menetapkan 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi.

Meski keputusan presiden diteken Jokowi pada 2016, peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan Hari Libur Nasional baru berlaku mulai tahun 2017. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa Pancasila terbukti mampu menjaga persatuan Indonesia di tengah keberagaman.

Oleh karenanya, sudah seharusnya nilai-nilai Pancasila dipedomani setiap warga negara agar Indonesia menjadi bangsa besar. “Tak ada keraguan dihati saya menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, dan hari libur agar kita selalu memperingati hari lahir Pancasila,” kata Jokowi 1 Juni 2016, dikutip dari laman resmi Majelis Permusyawaratan Rakyat, mpr.go.id.

 

 

Related posts

Leave a Reply