JAKARTA, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, mengumumkan bahwa mulai 1 Juli 2025, proses mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) akan menggunakan sistem otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI). Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat birokrasi dan meningkatkan efisiensi pelayanan kepegawaian nasional.
Zudan menyampaikan bahwa kini tidak semua dokumen mutasi memerlukan tanda tangan manual dari Kepala BKN. Penandatanganan secara langsung hanya berlaku bagi jabatan pimpinan tinggi madya, sementara untuk eselon II, III, dan IV, akan dilakukan melalui delegasi dan sistem otomasi.
“Saya hanya menandatangani untuk jabatan pimpinan tinggi madya. Untuk eselon II ditandatangani oleh para deputi, sedangkan eselon III dan IV oleh pejabat fungsional melalui sistem otomatis,” kata Zudan saat Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI, Senin (30/6/2025), di Kompleks Parlemen, Senayan.
Zudan juga menambahkan bahwa BKN kini mulai mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem mutasi pegawai. Proses yang sebelumnya memakan waktu berminggu-minggu, kini diklaim dapat selesai dalam “hitungan menit”.
“Kita menggunakan AI melalui aplikasi BKN. Nanti teman-teman di instansi akan kami pandu secara rutin agar bisa mengoperasikan sistem mutasi terintegrasi,” jelasnya.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari transformasi digital layanan kepegawaian, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan efisiensi dalam tata kelola ASN yang lebih modern dan transparan.
Dengan adanya sistem mutasi otomatis ini, ASN di seluruh Indonesia akan mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, akurat, dan terukur. Selain itu, beban administratif juga akan berkurang secara signifikan, terutama untuk proses rotasi dan promosi jabatan struktural maupun fungsional.
Transformasi ini juga membuka peluang integrasi data ASN yang lebih kuat, sekaligus menciptakan sistem merit yang berbasis pada kinerja dan kebutuhan organisasi.
BKN memastikan bahwa seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah akan mendapatkan pendampingan teknis dalam implementasi sistem baru ini. Pelatihan dan pembaruan sistem akan dilakukan secara berkala untuk memastikan seluruh pengguna dapat memanfaatkan teknologi AI secara optimal.