Menteri LH Pastikan Tak Ada Radiasi Cs-137 di Pabrik Cengkeh Surabaya yang Diblokir FDA AS

Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq melakukan peninjauan ke Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin (3/3/2025)/Dok. Pribadi

Hasil pemeriksaan Bapeten nyatakan pabrik PT NJS dalam batas radiasi normal. Pemerintah masih tunggu hasil pemeriksaan barang re-impor dari AS.

JAKARTA, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan bahwa tidak ditemukan cemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di fasilitas pengolahan cengkeh milik PT NJS di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu menyusul laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang menyebut adanya dugaan kontaminasi pada produk ekspor rempah asal Indonesia.

Read More

“Sekali lagi, untuk yang cengkeh di Surabaya, hasil penelusurannya, kita tidak temui cemaran di pabriknya,” ujar Hanif usai penandatanganan kerja sama Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan lembaga standar karbon global Verra, di Jakarta, Jumat malam (3/10/2025).

Pernyataan ini disampaikan Hanif dalam kapasitasnya sebagai Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137. Ia menegaskan bahwa tingkat radiasi di fasilitas PT NJS berada dalam ambang batas normal, dengan hasil pengukuran 0,04–0,07 mikrosievert, angka yang secara ilmiah dinyatakan sebagai radiasi alami.

Laporan tersebut mengacu pada pemeriksaan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Hasilnya, tidak ditemukan indikasi adanya paparan radioaktif dalam proses pengolahan cengkeh yang dilakukan di pabrik PT NJS.

“Tingkat radiasi di sana itu normal, tidak ada indikasi terpapar Cs-137,” jelas Hanif.

Meski demikian, pemerintah masih menunggu proses re-impor produk cengkeh yang dikembalikan oleh FDA AS untuk dianalisis lebih lanjut.

“Barang yang dikembalikan dari AS itu baru akan datang tanggal 30. Kita akan periksa detailnya seperti apa barangnya,” ujar Hanif.

FDA sebelumnya mengeluarkan laporan adanya dugaan kontaminasi Cesium-137 pada produk cengkeh yang diekspor oleh PT NJS, dan sebagai respons, lembaga itu memblokir seluruh pengiriman rempah dari perusahaan tersebut ke Amerika Serikat.

Kontaminasi Cs-137 juga sempat dilaporkan pada produk udang beku yang diekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS), yang pabriknya berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.

Berbeda dengan temuan di Surabaya yang dinyatakan aman, kondisi di Cikande saat ini masih dalam proses dekontaminasi. Pemerintah melalui Satgas yang dipimpin Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan telah melakukan penyegelan kawasan dan mengangkut limbah radioaktif untuk disimpan di fasilitas khusus.

“Kami pastikan, kasus kontaminasi Cs-137 hanya terjadi di kawasan Cikande dan tidak menyebar ke rantai pasok nasional,” tegas Zulkifli pada 30 September lalu.

Total, sembilan orang dilaporkan terdampak akibat paparan radiasi di lokasi tersebut, dan penanganan medis serta monitoring kesehatan tengah dilakukan.

Pemerintah menyatakan komitmennya untuk menangani kasus kontaminasi ini secara transparan dan komprehensif, mulai dari pemeriksaan lokasi, pengangkutan limbah, hingga jaminan keamanan produk ekspor Indonesia.

Selain KLH dan Bapeten, penanganan ini turut didukung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Tim Gegana Polri, sebagai bagian dari Satuan Tugas Penanganan Radiasi Cs-137.

Related posts

Leave a Reply