JAKARTA, Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat pengakuan sebagai menteri dengan kinerja terbaik dalam 100 hari pertama Kabinet Merah Putih (KMP). Penilaian ini didasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan oleh Center of Economic and Law Studies (CELIOS), sebuah lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makro-ekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik.
“Kita fokus melayani umat dengan meningkatkan akses dan kualitas layanan. Ini akan terus menjadi prioritas ke depan,” ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu (22/1).
CELIOS menilai kinerja menteri berdasarkan lima indikator utama:
- Pencapaian Program
- Kesesuaian Kebijakan dengan Kebutuhan Publik
- Kualitas Kepemimpinan dan Koordinasi
- Tata Kelola Anggaran
- Komunikasi Kebijakan
Nasaruddin Umar yang dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama pada 21 Oktober 2024, berhasil memenuhi kelima indikator tersebut dengan capaian signifikan.
Dalam 100 hari kerjanya, Nasaruddin mencatatkan berbagai terobosan penting:
- Penurunan Biaya Haji: Bersama DPR, Kemenag berhasil menurunkan rata-rata biaya penyelenggaraan ibadah haji sebesar Rp4 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
- Pendidikan Profesi Guru (PPG): Menargetkan penyelesaian program PPG bagi 625.481 guru dari berbagai agama.
- Rekrutmen Transparan: Proses perekrutan 20.722 formasi CPNS dan 89.781 formasi CPPPK berjalan lancar, transparan, dan akuntabel.
- MTQ Internasional: Indonesia menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional yang diikuti oleh delegasi dari 38 negara.
Hasil survei CELIOS menunjukkan Nasaruddin Umar meraih skor tertinggi dalam kategori Menteri Berkinerja Terbaik, mendekati nilai sempurna. Hal ini diperkuat oleh survei Harian Kompas pada Januari 2025, yang menempatkannya sebagai menteri dengan citra positif tertinggi, mencapai 95,6 persen.
“Alhamdulillah, apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk terus memberikan layanan terbaik kepada umat,” kata Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Setjen Kemenag, Akhmad Fauzin.
Menag Nasaruddin Umar menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program yang berdampak pada pemberdayaan publik, termasuk aspek ekonomi. Ia juga meminta doa dan dukungan masyarakat agar Kemenag mampu melanjutkan inovasi dan inisiatif positif.
“Kementerian Agama memiliki hajat besar tahun ini, mulai dari PPG bagi guru dalam jabatan, penyelenggaraan haji, hingga MTQ Internasional. Semua ini berkaitan langsung dengan kehidupan ratusan ribu orang,” ujarnya.
