Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengapresiasi dan menunggu rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI yang akan memulai Liga 1 musim 2020 tepat waktu serta tidak molor seperti musim-musim sebelumnya.
“Kalau jadi tanggal 29 Februari berarti ini menjadi liga yang tidak molor. Kan biasanya molor,” kata Zainudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat.
“Tentu kami berterima kasih kepada PSSI dan PT LIB yang sudah tepat waktu memulainya,” katanya melanjutkan.
Liga 1 musim 2020 dijadwalkan akan memulai kickoff-nya pada 29 Februari dengan laga pembuka antara Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Tomo.
Kickoff musim ini bisa dibilang menjadi sebuah terobosan apabila menengok ke musim 2019, misalnya, start Liga 1 baru dimulai pada 15 Mei dan berakhir 1 September. Padahal berdasarkan perhitungan FIFA, dibutuhkan setidaknya 9-10 bulan untuk menghabiskan satu musim.
Belum lagi kendala soal jadwal yang dinilai sangat padat dan kejar tayang dengan waktu pendek untuk istirahat, latihan maupun recovery. Lebih buruknya lagi, bahkan jumlah bertanding setiap klub dalam sebulan ada yang tidak sama.
Selain jadwal, Zainudin juga menyoroti soal penanganan suporter yang diharapkan dapat jauh lebih baik di kompetisi musim ini.
“Yang terakhir adalah suporter. Suporter ini penting apalagi setelah federasi punya divisi yang mengatur tentang suporter itu sendiri,”
“Saya memang meminta kita sering berkoordinasi supaya penanganan suporter ini terpadu, bukan parsial. Karena saya berkali-kali sampaikan, suporter itu bagian dari ekosistem sepak bola kita. Untuk itu, saya minta jangan sampai mereka merasa sebagai konsumen,” katanya menegaskan.