Jakarta, Grand design atau Desain Besar Olahraga Nasional yang telah disusun Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali bersama stakeholder terkait mendapat apresiasi dari Komisi X DPR RI sebagai mitra kerjanya.
Apresiasi ini disampaikan sejumlah Anggota DPR saat melakukan rapat kerja (Raker) yang digelar di gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Selasa (23/3) sore. Salah satunya datang dari Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. Menurut dia, dengan adanya desain besar olahraga dia meyakini ekspetasi untuk tercapainya sejumlah target prestasi di even-even olahraga intenasional dapat terwujud.
“Semalam saya membaca berkali-kali desain besar ini dan ini menjawab pertanyaan publik tentang masa depan dunia olahraga kita dan kira-kira ekspektasinya terpenuhi dengan adanya desain besar terkait dengan peta jalan keolahragaan kita ini,” pungkas Anggota F-PKB ini usai mendengarkan paparan Menpora terkait grand desain keolahragaan nasional dalam raker ini.
Apresiasi juga disampaikan Anggota Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira yang menyatakan bahwa desain yang sudah disusun dan dipaparkan Menpora Amali sangat detail mulai dari perencanaan-perencanaan hingga pelaksanaannya di lapangan nanti.
“Saya ingin hanya menyampaikan apresiasi pada grand desain desain besar yang sudah dibuat ini luar biasa dari perencanaan ini, terus rencana pelaksanaannya sampai sangat detail,” katanya.
Menurut Andreas desain besar ini akan menjadi masukan untuk bahan pertimbangan dsalam Revisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). “Saya kira ini juga mungkin masukan buat undang-undang SKN yang sudah kita buat dan yang sedang kita rancang ini,” pungkasnya.
Andreas menilai salah satu yang ada dalam desain besar yakni terkait kurikulum yang akan memuat pendidikan khusus untuk atlet nanti akan dibicarakan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
“Berkaitan dengan kurikulum pendidikan, saya kira ini juga sekaligus kita bicarakan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga nanti ada merdeka belajar untuk para atlet diterapkan dalam sistem ini,” jelas Andreas.
Sementara itu, Anggota F-PAN Dewi Coryati sepakat dengan pernyataan Menpora Amali yang mengatakan tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi dan tidak ada prestasi yang instan dalam hidup ini.
“Grand design ini amat sangat kita butuhkan. Saya berharap grand design ini sifatnya berkelanjutan, sustainable dan satu kesatuan yang holistik. Harus ada komitmen dari semua pihak dalam pembngunan grand design jangka panjang ini, sehingga tidak seperti proyek jangka pendek sebelumnya seperti proyek Garuda Emas, Atlet Andalan, Indonesia Bangkit. Mohon grand design ini tetap berlanjut siapapun menterinya,”harapnya.
Menpora Amali sendiri pada kesempatan ini memaparkan desain besar atau grand design dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional 2021 sampai 2045. Menpora mengaskan bahwa grand design ini disusun bersama dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi, Pakar, Guru Besar, Akademisi dan Praktisi Olahraga.
Desain besar ini dibuat untuk target jangka pendek dan jangka panjang dalam meraih prestasi di ajang Olimpiade secara bertahap mulai dari Olimpiade Tokyo 2021, Olimpiade Paris 2024 dan Olimpiade di Los Angeles 2028 dimana setiap olimpiade ditargetkan ada peningkatan medali emas yang diraih. Dan yang terpenting adalah Indonesia ditargetkan jadi tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang.
“Rencana induk kita atau masterplan peningkatan prestasi olahraga sebagaimana yang telah kita canangkan tadi bahwa 2032 kita harus masuk di posisi 10 besar dan itu tentu kita harus benar-benar memetakkan mana cabang-cabang olahraga yang memungkinkan untuk bisa mencapai keinginan itu,” beber Menpora Amali.