Membangun Ekosistem Berbasis Pengetahuan

JAKARTA, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Syarif Bando memaparkan upaya Perpusnas dalam membangun ekosistem masyarakat berbasis pengetahuan melalui perpustakaan. Hal itu dipaparkannya Pada Acara Gemilang Perpustakaan Nasional RI Tahun 2019 DI The Ballroom Jakarta Theater, Jakarta, Kamis (05/09/2019).

“Perpustakaan Nasional RI terus berupaya membangun ekosistem masyarakat berbasis pengetahuan melalui perpustakaan. Selama kurun beberapa tahun terakhir pembangunan perpustakaan mendapat respon positif, bahkan berhasil mendulang prestasi bertarap nasional dan internasional. Diantaranya Indonesia Peringkat Pertama dalam hal akses terbuka (open – access) terhadap jurnal ilmiah. Indonesia diakui sebagai pemimpin terdepan gerakan Open Access (OA) pengetahuan dunia. Kajian ini menemukan data bahwa 81% dari 20.000 artikel jurnal yang diterbitkan pada 2017 dengan penulis yang berafiliasi dengan Indonesia tersedia untuk dibaca gratis secara online, dan 74% diterbitkan dengan lisensi akses terbuka, yang berarti mereka dapat didistribusikan secara legal,” kata Syarif.

Read More

Target Perpustakaan Nasional dan seluruh perpustakaan provinsi, kabupaten, kota, bahkan desa pada tahun 2024, adalah masuk dalam 10 besar dunia sebagai pengelola perpustakaan dengan inovasi terbaik yang dapat memastikan setiap warga negara di mana pun dia berada, dalam kondisi apa pun, mendapatkan haknya memperoleh layanan perpustakaan. Perpustakaan dimaknai sebagai sebuah strategi kebudayaan untuk mewujudkan literate society melalui suatu gerakan literasi yang bersiat kolektif dan inklusif. Inklusi sosial adalah upaya menempatkan martabat dan kemandirian individu sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang ideal. 

“Bidang perpustakaan pada tahun 2019 ini, berhasil masuk ke dalam salah satu Kegiatan Prioritas Nasional, di bawah Program Prioritas Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar. Kegiatan penguatan literasi untuk kesejahteraaan diarahkan agar perpustakaan menjadi ruang terbuka bagi publik untuk berbagi pengalaman, belajar secara kontekstual dan berlatih keterampilan kerja. Inilah paradigma baru perpustakaan menjangkau masyarakat,” ungkapnya.

Paradigma baru “Perpustakaan Menjangkau Masyarakat”, Perpustakaan Nasional RI juga mempunyai beberapa aplikasi unggulan, yaitu: 
 
Pertama; iPusnas, dengan membeli copy right  buku full text  yang memungkinkan masyarakat membaca buku-buku baru melalui gawainya. iPusnas dapat diakses melalui Multi Operating System (Android, IOS, ataupun Windows) dan multidevice (Smartphone, Tablet atau Desktop). Saat ini koleksi iPusnas 25.771 Judul sebanyak 282.586 copy. Jumlah koleksi yang diunduh dalam setahun sebanyak 650.238 kali dengan jumlah pemustaka aktif sebanyak 39.432 orang dan total sirkulasi buku yg dipinjam sebanyak 282.613 kopi, dan buku yang diantri sebanyak 4.148 kopi.

Kedua; Pengembangan program BIGDATA. Big data perpustakaan dikakukan dengan mengintegrasikan layanan perpustakaan konvensional dengan iPusnas di lingkungan Perpustakaan Nasional, dan perpustakaan seluruh Indonesia melalui Digital Library Station, maka semua data perpustakaan, konten, user dapat dikumpulkan ke dalam system pengolahan BIG DATA yang terintegrasi.

Ketiga; Indonesia one Search (IoS). Indonesia one Search (IoS) adalah portal web untuk menjelajah pengetahuan Indonesia. IoS telah menjadi wadah bagi seluruh perpustakaan Indonesia dalam satu jejaring perpustakaan digital nasional. Saat ini telah terintegrasi sejumlah  9,770,363 rekod. Koleksi ini dikumpulkan dengan metode harvesting otomatis dari repositori milik organisasi mitra yang berasal dari berbagai sektor, yaitu; 1.231 institusi, 1.523 perpustakaan dan 5.833 institusional repositori di Indonesia. Jumlah ini terus akan berkembang. Ke depan layanan IoS akan digunakan untuk mendeteksi plagiarisme untuk meningkatkan kualitas riset dan pendidikan di Indonesia. 

Keempat; Indonesia one Search (IoS). Indonesia one Search (IoS) adalah portal web untuk menjelajah pengetahuan Indonesia. IoS telah menjadi wadah bagi seluruh perpustakaan Indonesia dalam satu jejaring perpustakaan digital nasional. Saat ini telah terintegrasi sejumlah  9,770,363 rekod. Koleksi ini dikumpulkan dengan metode harvesting otomatis dari repositori milik organisasi mitra yang berasal dari berbagai sektor, yaitu; 1.231 institusi, 1.523 perpustakaan dan 5.833 institusional repositori di Indonesia. Jumlah ini terus akan berkembang. Ke depan layanan IoS akan digunakan untuk mendeteksi plagiarisme untuk meningkatkan kualitas riset dan pendidikan di Indonesia. 

Kelima; Khastara, suatu aplikasi berbasis web dan dapat diakses melalui berbagai gawai, berisi konten digital koleksi unggulan Perpusnas. Saat ini terdapat 8.989 judul koleksi digital dalam portal web Khastara yang dibagi dalam enam kategori yaitu naskah kuno, buku langka, peta, foto, gambar dan lukisan, majalah dan surat kabar langka dan bahan pustaka lainnya. 

Keenam; INLISLite versi 3 merupakan pengembangan lanjutan dari perangkat lunak (software) otomasi perpustakaan INLISLite versi 2.1.2 yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpusnas sejak tahun 2011. INLISLite versi 3 dikembangkan sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomasi perpustakaan sekaligus mengembangkan perpustakaan digital, mengelola dan melayankan koleksi digital.

“Perpustakaan Nasional RI tidak pernah berhenti untuk memenuhi kebutuhan negara terhadap pemenuhan kebutuhn tenaga pustakawan di seluruh Indonesia.  Perpustakaan Nasional RI siap mengawal program inpassing yang sudah dimulai sejak tahun 2018 diperpanjang sampai tahun 2021,” kata Syarif.

Gemilang Perpustakaan Nasional merupakan promosi mengembangkan peradaban dan budaya bangsa melalui perpustakaan. Dalam pengembangan peradaban dan budaya bangsa Perpustakaan berperan sentral dalam menghimpun, mengelola dan melestarikan karya cetak dan karya rekam, agar gagasan, pemikiran, pengalaman dan pengetahuan yang ada di dalamnya dapat diteruskan bergenerasi-generasi kemudian. 

“Gemilang Perpustakaan Nasional, merupakan malam persembahan penghargaan tertinggi terhadap semua inovasi Gerakan Literasi. Penghargaan kepada mereka yang telah mendedikasikan pikiran, waktu, tenaga dan sumberdaya terbaik miliknya, atas semua inovasi untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat melalui perpustakaan. Nugra Jasadharma Pustaloka tidak hanya sekedar piagam dan piala, tetapi kesejahteraan masyarakat sebagai dampak nyata penguatan literasi adalah penghargaan dan piala yang sesungguhnya,” kata Syarif.

Penghargaan berupa Nugra Jasadharma Pustaloka tersebut adalah apresiasi terhadap kreativitas dan inovasi tiada henti untuk kemajuan bangsa terhadap tokoh maupun masyarakat dalam menyuarakan pentingnya literasi dalam memberdayakan masyarakat, Pegiat Literasi Terbaik dan Penghargaan Seumur Hidup (Lifetime Achievement) kepada tokoh yang sepanjang hayatnya mewakafkan dirinya pada pengembangan perpustakaan bagi masyarakat.

“Pelaksanaan Gemilang Perpustakan Nasional RI dan pemberian Nugra Jasadharma Pustaloka, sejatinya pesta dan kebahagiaan bagi seluruh insan perpustakaan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Ini merupakan perayaan atas proses pemenuhan hak masyarakat dalam mendapatkan akses informasi dan ilmu pengetahuan. Insan perpustakaan senantiasa memandang bahwa mereka harus terus bergerak dan berkarya nyata, dalam upaya memobilisasi pengetahuan untuk kesejahteran masyarakat. Perpustakan adalah layanan publik yang menjamin setiap warga negara memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply