JAKARTA, Sekitar 200.000 buruh dari beragam elemen disebut akan berpartisipasi dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025). Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), selaku penggagas aksi, menyampaikan enam tuntutan utama yang menjadi fokus dalam aksi damai tahun ini. Adapun enam tuntutan KPSI dalam peringatan Hari Buruh 2025 di Jakarta hari ini, yakni:
1. Penghapusan sistem outsourcing
2. Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT)
3. Revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Realisasi upah layak
5. Pengesahan RUU Perampasan Aset untuk pemberantasan korupsi
6. Pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK)
Presiden KSPI Said Iqbal menyebut bahwa isu outsourcing merupakan perhatian utama tahun ini. Selain itu, dorongan juga disampaikan untuk mempercepat pengesahan RUU PPRT, yang dianggap penting guna melindungi kelompok pekerja rumah tangga yang selama ini kurang mendapat perlindungan dari hukum. Tuntutan lainnya, seperti perlindungan dari pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal dan desakan terhadap upah layak, turut mencerminkan kekhawatiran kalangan buruh terhadap kondisi ketenagakerjaan saat ini.
Presiden Prabowo Subianto disebut akan menghadiri perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun 2025. Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, membenarkan bahwa Presiden akan datang memenuhi undangan dari panitia serikat buruh.
“Beliau memutuskan Insya Allah akan berkenan hadir dalam acara peringatan May Day tersebut,” kata Prasetyo, Rabu (30/4/2025). Ia menambahkan, kehadiran Presiden merupakan bentuk kepedulian terhadap peran strategis buruh dalam pembangunan ekonomi nasional.