JAKARTA, Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015, 2017, 2018, dan 2019, Maruarar Sirait, mengatakan Erick Thohir merupakan sosok yang demokratis dan terbuka, serta memiliki karakter yang kuat dalam mengurai benang kusut sepak bola Indonesia.
“Kita sudah punya ketua umum PSSI yang bagus nih. Yang humble, yang terbuka, yang enggak feodal. Masalahnya Pak Erick harus didukung tim yang kuat,” ujar Maruarar dalam acara rilis Survei Nasional LSI Bertajuk “Sepak bola Kita: Antara Masalah dan Prestasi” di Jakarta, Minggu Maruarar menyampaikan Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mempunyai rekam jejak yang cemerlang dalam membenahi BUMN.
“Tak main-main, Erick sejak awal bersinergi dengan Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menindak korupsi di tubuh PT Asuransi Jiwasraya, Asabri, hingga BUMN karya,” ucap Maruarar.
Maruarar sendiri sempat mempertanyakan Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha yang tak mampu menjawab secara lugas tentang adanya korupsi di PSSI.
Padahal, Maruarar menilai Tisha yang sudah cukup lama berkecimpung di federasi seharusnya mampu dengan cepat menjawab pertanyaan yang ia ajukan dalam diskusi tersebut.
Maruarar ingin Erick dikelilingi dan dibantu orang-orang baik seperti Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali dan Jurnalis Olahraga Kesit Budi Handoyo yang juga menjadi narasumber dalam diskusi tersebut.
Hal ini bertujuan agar Erick mendapatkan informasi dan data lapangan yang benar.
“Berarti Pak Erick orangnya bagus, nggak, demokratis enggak? Jangan sampai anak buahnya malah tidak demokratis, tidak terbuka. Pak Ericknya saja gampang diakses, dihubungi, diajak ketemu langsung oke,” ucap Maruarar.
Maruarar bahkan sempat berkomunikasi langsung via telepon dengan Erick saat diskusi berlangsung. Erick yang tengah berada di Jepang, ucap Maruarar siap duduk bareng untuk berdiskusi dengan dirinya, Akmal dan Kesit pada Kamis (24/8/2023).
“Gini, Pak Erick ini orang baik, harus dibantu. Kamu banyak sekali mengerti soal bola dan mencintai soal bola. Jadi dia harus dibantu orang-orang benar, baik, dan berani, dan tahu lapangan. Nah, kalau sekarang semuanya ada di luar, dia perlu teman diskusi debat. Lihat ini Pak Erick, kita lagi diskusi ini saja, dua kali bisa teleponan sama saya. Berarti dia bisa bersahabat dengan orang yang mengkritik dia keras kayak saya,” kata Maruarar.