Analisis ini menunjukkan bahwa manfaat telur diperoleh secara eksklusif dari proteinnya
JAKARTA, Telur kerap menjadi makanan yang senantiasa ada di lemari pendingin rumah. Ya, hampir setiap orang menyukai telur karena bisa dengan mudah disiapkan dan juga kaya gizi.
Para peneliti menemukan orang yang rajin mengonsumsi telur bisa punya tubuh lebih langsing. Studi menunjukan bahwa preferensi memasak tidak masalah selama seseorang memakannya lima hari sepekan. Alasannya karena orang yang makan telur hampir setiap hari, akan lebih kurus.
Meskipun penelitian ini tidak memberikan bukti pasti bahwa telur adalah bahan rahasia untuk diet bergizi atau tubuh lebih ramping, para ilmuwan yakin bahwa temuan menunjukkan makan lebih banyak telur akan menghasilkan tubuh yang sehat. Peneliti Spanyol membandingkan komposisi tubuh 355 mahasiswa untuk melihat apakah makan telur mempengaruhi diet atau komposisi tubuh.
Semua orang dewasa dalam penelitian yang dipublikasikan di Clinical Nutrition, berusia antara 18 dan 30 tahun. Pengukuran tinggi dan berat badan bersama dengan lingkar pinggang dicatat untuk menghasilkan skor BMI.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan seberapa sering mereka makan telur. Ada yang kurang dari sekali sepekan, satu sampai empat kali dan setidaknya lima kali.
“Studi ini tidak mencatat bagaimana telur dimasak, jadi tidak ada masalah dengan makan telur dadar atau telur rebus,” demikian laporan, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Senin (10/10/2022).
Bisakah makan telur meningkatkan BMI?
Analisis data menunjukkan bahwa mereka yang makan telur setidaknya lima kali sehari memiliki persentase BMI dan lemak yang jauh lebih rendah daripada dua kelompok lainnya. Misalnya, BMI mereka sekitar 22,5, dibandingkan dengan hanya di bawah 23,5 pada kelompok yang makan hingga empat telur sepekan. Lalu 23,5 pada kelompok yang makan kurang dari satu telur.
Selain itu, setelah disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin, mereka yang makan telur paling sedikit memiliki rasio pinggang-tinggi di bawah lima, dibandingkan dengan 0,45 pada kelompok yang makan telur hampir setiap hari.
Kuesioner nutrisi juga memungkinkan para ahli untuk menghitung asupan protein dan kalori secara teratur untuk menentukan apakah ini yang ada di balik hasilnya.
Analisis ini menunjukkan bahwa manfaat telur diperoleh secara eksklusif dari proteinnya, karena satu telur besar mengandung sekitar enam gram protein.
Penulis utama studi tersebut, Dr Miriam Garrido-Miguel, berpendapat bahwa makan telur lebih dari lima kali sepekan harus direkomendasikan untuk populasi yang sehat. Dalam artikel jurnalnya, ia menyatakan bahwa hubungan antara konsumsi telur dan komposisi tubuh dimediasi oleh konsumsi protein.
Temuan ini penting dari perspektif kesehatan masyarakat, menunjukkan bahwa makan lebih banyak telur dapat menyebabkan komposisi tubuh yang lebih sehat, terutama karena konsumsi protein yang lebih tinggi.