Mahdalena Tegaskan Pesantren Harus Bebas Kekerasan dan Jadi Ruang Aman bagi Santri

Ilustrasi

JAKARTA, Anggota Komisi VIII DPR RI, Mahdalena, menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan pesantren yang aman, bebas dari kekerasan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta adab keagamaan. Hal ini ia sampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025, Rabu (22/10/2025).

“Semua pihak harus bersatu untuk menghapus kekerasan seksual dan perundungan di pesantren. Pesantren harus menjadi tempat yang benar-benar mencerminkan nilai-nilai luhur agama,” kata Mahdalena kepada wartawan di Jakarta.

Read More

Mahdalena mengungkapkan bahwa kasus pencabulan dan perundungan rawan terjadi di lembaga pendidikan berbasis asrama, termasuk pesantren. Oleh sebab itu, ia menyerukan agar pengasuh dan pengelola pesantren lebih waspada, serta memastikan lingkungan pesantren menjadi ruang aman dan nyaman bagi para santri.

“Jika terbukti terjadi kekerasan atau pelecehan, siapa pun pelakunya, termasuk jika memiliki kuasa, harus dihukum berat tanpa intervensi,” tegas Mahdalena.

Politisi asal Nusa Tenggara Barat itu menegaskan bahwa pengawasan pesantren tidak bisa dibebankan hanya kepada satu pihak. Pemerintah, pengasuh pesantren, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan bermartabat.

Ia juga menilai bahwa sorotan publik terhadap pesantren saat ini justru harus dijadikan momentum untuk berbenah.

“Besarnya harapan masyarakat terhadap pesantren menunjukkan bahwa lembaga ini memegang peranan penting dalam mencetak generasi bangsa yang berakhlak,” ujarnya.

Mahdalena menambahkan bahwa edukasi sejak dini mengenai bahaya kekerasan seksual dan perundungan sangat penting diberikan kepada para santri. Mereka harus memiliki pemahaman dan keberanian untuk melapor apabila mengalami atau menyaksikan kekerasan.

“Santri perlu dibekali pemahaman agar mampu mengenali tanda-tanda kekerasan dan melapor ke pihak yang berwenang,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat kualitas ekosistem pendidikan santri. Hal ini disampaikannya dalam keterangan resmi dalam rangka Hari Santri Nasional 2025.

“Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan santri,” ujar Gibran.

Langkah-langkah konkret yang dilakukan pemerintah antara lain: Perbaikan tata kelola pondok pesantren, Penguatan ekonomi mandiri di pesantren, Pelatihan kecerdasan buatan (AI) dan adaptasi teknologi, Program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Makan Bergizi Gratis (MBG)

Komitmen ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 pemerintahan Prabowo-Gibran yang menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama dalam menuju Indonesia Emas.

Related posts

Leave a Reply