JAKARTA, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan menyebut bahwa pihak-pihak yang meributkannya bersikap kampungan. Ia menilai, dalam situasi global yang penuh tantangan seperti saat ini, seluruh elemen bangsa seharusnya bersatu dan mendukung pemerintahan yang baru terbentuk.
“Ah itu apasih. Kita itu harus kompak, gitu saja sekarang. Ini keadaan dunia begini, ribut-ribut begitu kan kampungan itu,” kata Luhut kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Luhut mengimbau semua pihak untuk mengalihkan perhatian pada hal-hal yang lebih substantif, terutama dalam mendukung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjalankan roda pemerintahan ke depan.
“Kita harus fokus gimana mendukung pemerintahan dengan baik,” tegasnya.
Isu pemakzulan Gibran mencuat setelah Forum Purnawirawan TNI-Polri menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap dinamika politik nasional. Forum tersebut terdiri dari 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Salah satu tuntutan yang mencuat adalah usulan pencopotan Gibran melalui mekanisme Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Namun, Luhut menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara isu pemakzulan tersebut dengan pembatalan mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, yang sebelumnya dimutasi dari jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
“Ah enggak ada gitu-gituan. Itu kan bisa aja terjadi. Enggak ada hal yang aneh-aneh kok itu,” ujar Luhut.
Sebagai informasi, Letjen Kunto Arief Wibowo merupakan putra dari mantan Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, yang diketahui ikut menandatangani pernyataan Forum Purnawirawan TNI-Polri.
Luhut menutup pernyataannya dengan menyerukan pentingnya stabilitas nasional dan kerja sama lintas sektor demi menghadapi tekanan ekonomi global yang tengah melanda berbagai negara.