JAKARTA, Deklarasi paket pimpinan DPD RI periode 2024-2029 yang dilakukan oleh La Nyalla Mattalitti, Nono Sampono, Tamsil Linrung dan Elviana terus menuai kritik di ruang publik.
Pengamat Politik sekaligus Direktur Executive Partner Politik Indonesia Abubakar Solissa, misalnya. Ia berpandangan langkah tersebut memberikan dampak negatif bagi lembaga senator nantinya.
“Deklarasi akan berdampak pada terbangunnya kubu-kubuan (friksi) di tubuh DPD RI nantinya,” kata Solissa saat dihubungi, di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Padahal, ada mekanisme penentuan pimpinan DPD yang diatur dalam UU MD3. Menurut Solissa, upaya seperti ini tidak ideal sehingga akan berdampak buruk kepada kerja-kerja DPD ke depan.
Tidak hanya itu, Sollisa juga berpandangan bahwa deklarasi yang dilakukan La Nyalla Mattalitti sangat prematur, lantaran dilakukan belum adanya pelantikan terhadap para anggota senator terpilih.
“Deklarasi ini terlalu prematur. Belum juga ada pelantikan Anggota DPD terpilih,” sebutnya.
“Jadi, selain cacat prosedur, dari sisi momentumnya juga tidak tepat,” pungkas Solissa.