Kronologis Anies Didukung PKS

Anies Baswedan. Foto pks.id

JAKARTA, Anies Baswedan mengaku terkejut dengan pernyataan Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid, mengenai adanya deadline 40 hari untuk menentukan dukungan partai dalam Pilkada Jakarta 2024. Anies menegaskan bahwa tidak pernah ada pembahasan terkait tenggat waktu tersebut.

Dalam keterangannya, Anies mengungkapkan bahwa dirinya dihubungi oleh PKS pada 27 Juli 2024 untuk melakukan pertemuan dengan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, yang akhirnya terlaksana pada Minggu, 28 Juli 2024. Dalam pertemuan tersebut, Anies diminta untuk memberikan kepastian terkait persetujuannya terhadap calon wakil gubernur yang diusulkan PKS, yaitu Sohibul Iman.

Read More

“Dalam pertemuan itu, suasananya santai dan menyenangkan. Beliau (Ahmad Syaikhu) menyampaikan bahwa PKS memerlukan kejelasan apakah saya setuju dengan nama Pak Sohibul Iman sebagai wakil. Lalu disampaikan juga waktu seminggu, sampai 4 Agustus, karena pada tanggal 7 rencananya ada rapat DPTP untuk memastikan pasangan AMAN ini sudah aman dan akan ditetapkan,” jelas Anies.

Setelah pertemuan tersebut, Anies berencana untuk bertemu langsung dengan Sohibul Iman guna membicarakan lebih lanjut. Pertemuan itu dijadwalkan pada 30 Juli 2024. Anies menyebut bahwa pada pertemuan dengan Ahmad Syaikhu, ia sudah menyatakan kesiapannya untuk berjuang bersama Sohibul Iman.

“Saya sampaikan kalau bisa ingin ketemu Pak Presiden (PKS) 31 Juli. Saya sampaikan saya siap berjuang bersama Pak MSI sebagaimana yang diputuskan DPTP. Dengan adanya keputusan ini, maka mesin partai bisa mulai bergerak,” lanjut Anies.

Namun, Anies mengaku terkejut ketika mendengar pernyataan dari Juru Bicara PKS yang menyebutkan adanya tenggat waktu 40 hari dan deadline 4 Agustus untuk mencari dukungan partai lain.

“Itu pembahasannya sama sekali tak ada 40 hari, saya kaget saja jubir-jubir mengatakan 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain. Mengapa kaget? Karena memang tak pernah dibahas dan setahu saya tak pernah ada SK dari partai lain. Yang ada hanyalah apakah setuju dengan Pak Sohibul Iman sebagai pasangan, dan itu sudah saya sampaikan 31 Juli, 4 hari lebih awal dari yang diminta,” terang Anies.

Dengan demikian, Anies menegaskan bahwa isu mengenai tenggat waktu tersebut tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam komunikasi antara dirinya dengan PKS.

Related posts

Leave a Reply