Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar RI di China terus berkoordinasi dengan pemerintah China, memastikan kondisi seluruh WNI yang terjebak di daerah isolasi, seperti Kota Wuhan.
“Kami meminta Kemenlu dan KBRI terus berkomunikasi setiap hari untuk memastikan kondisi kesehatan, dan kebutuhan logistik,” kata Riefky dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya saat menemui pejabat Kemenlu di Kantor Kemenlu RI di Jakarta pada Senin (27/1) malam. Dalam kunjungan tersebut, Riefky didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, diterima oleh Staf Ahli Menteri Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah dan Direktur Pelindungan WNI Luar Negeri Judha Nugraha.
Riefky juga meminta Kemenlu mengupayakan evakuasi 243 WNI di provinsi yang diisolasi, termasuk 12 mahasiswa Aceh yang ada di Kota Wuhan.
Dia mengatakan langkahnya menemui pejabat Kemenlu RI untuk memastikan keseriusan pihak Pemerintah untuk menangani penyelamatan WNI, termasuk mahasiswa asal Aceh, di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Sosial Aceh Alhudri juga melaporkan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam penyelamatan mahasiswa Aceh di Kota Wuhan.
Alhudri mengatakan Pemerintah Aceh telah mengambil langkah-langkah strategis serta preventif dengan membuka posko penanganan virus corona di dua tempat, di Kantor Dinas Sosial Aceh dan Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta.
“Kami juga telah berkomunikasi dengan Kemenlu dan perwakilan mahasiswa asal Aceh secara intensif serta telah mengirim bantuan dana tahap pertama untuk keperluan logistik mereka,” ujarnya.
Teuku Faizasyah yang juga Plt Jubir Kemenlu mengatakan Pemerintah RI melalui Kemenlu terus memantau dan berkoordinasi dengan Pemerintah Tiongkok dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok terkait pemantauan kondisi WNI di Tiongkok, khususnya Provinsi Hubei termasuk Kota Wuhan.
Direktur Perlindungan WNI Luar Negeri Kemenlu RI, Judha Nugraha menyampaikan apresiasi terhadap langkah sigap yang telah dilakukan Pemerintah Aceh, khususnya dalam menjaga moril para mahasiswa Aceh tersebut.
Menurut dia, untuk mencegah terjangkitnya virus corona, selain menjaga asupan makanan yang cukup, menjaga kebersihan, dan menggunakan peralatan disinfektan, terjaganya kondisi ketenangan psikologi juga sangat menentukan.
Dia juga menekankan pentingnya semua pihak, termasuk di Aceh, untuk terus memberikan semangat para WNI termasuk mahasiswa Aceh yang masih terisolasi di negeri tirai bambu tersebut. (ant)