Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membagikan 1.000 paket sembako kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 di antaranya penjual makanan harian, pengendara ojek online, office boy, sopir kendaraan kantor.
“Mudah-mudahan upaya pengumpulan dana yang kami lakukan paling tidak bisa memberikan semangat bagi bapak ibu untuk sabar menunggu selesainya pandemik ini dan mudah-mudahan segala sesuatunya kembali kepada kondisi normal,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro dalam acara penyaluran bantuan yang ditayangkan dalam jaringan, Jakarta, Jumat.
Bantuan itu disalurkan kepada mereka yang sehari-hari membantu Kemristek/BRIN dengan menyediakan jasa ojek untuk pegawai, jasa makanan untuk makan siang pegawai, jasa kebersihan kantor, dan keamanan kantor.
Paket sembako berisi beras, minyak, mi instan, gula, gudeg kaleng, empal kaleng, kecap, sambal, dan penyanitasi tangan (hand sanitizer). Penyanitasi tangan merupakan produk yang dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sementara gudeg dan empal dalam kemasan kaleng berasal dari riset LIPI yang diterapkan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Yogyakarta.
Menristek Bambang menginisiasi pengumpulan dana dari pegawai di lingkungan Kemristek/BRIN dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah naungan kementerian itu. Penggalangan dana tersebut ditujukan untuk memberikan paket sembako dalam rangka membantu meringankan beban ekonomi masyarakat sekitar.
Penggalangan dana itu dilakukan sejak 1 April sampai 15 April 2020 dari para pimpinan dan pegawai Kemenristek/BRIN dan LPNK, yaitu Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), BPPT, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), LIPI serta Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Pusat Peragaan IPTEK (PP IPTEK).
Pada Kamis (17/4), dilakukan pemberian sembako tahap pertama secara simbolis kepada perwakilan masyarakat yang terdampak COVID-19. Pada tahap pertama itu dibagikan 446 paket sembako yang terdiri dari 51 paket untuk pedagang makanan di kantin dan sekitar kantor Kemristek/BRIN, 250 paket untuk pengemudi ojek online, dan 145 paket untuk office boy, pramusaji, satuan pengamanan, sopir kendaraan kantor dan honorer.
Sementara 554 paket sembako akan diserahkan kepada LPNK di lingkungan Kemristek/BRIN untuk disalurkan kepada orang-orang yang berhak.
Mereka yang menerima bantuan itu menjadi bagian dari masyarakat yang terdampak COVID-19 dan mengalami yang pendapatan yang berkurang selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.