Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengunjungi kampus-kampus memperkenalkan program Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) untuk pemberdayaan pekerja kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa agar setelah lulus siap diterima di dunia kerja.
“Kemnaker memiliki banyak program kerja untuk pemberdayaan dan peningkatan keterampilan, khususnya bagi angkatan kerja baru dan pekerja terkena PHK atau tidak bekerja lagi,” kata Ida Fauziah saat mengunjungi kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), di Kemang, Bogor, Kamis, pada program “Kemnaker Goes to Kampus” .
Menurut Ida Fauziah, melalui program “Kemnaker Goes to Kampus” ini Kemenaker berupaya mentautkan antara program Kemnaker dengan kemampuan mahasiswa, serta dengan kesiapan dunia kerja, sehingga para mahasiswa setelah lulus bisa segera di terima di dunia kerja.
Apalagi, kata dia, dunia saat ini sudah memasuki era industri 4.0 yang berbasis pada teknologi informasi, sehingga mahasiswa juga harus dapat menyesuaikan kemampuannya pada kebutuhan dunia kerja. “Pada era industri 4.0 ini, banyak pekerjaan yang hilang, tapi banyak juga pekerjaan baru yang muncul,” katanya.
Mantan anggota DPR RI ini menegaskan, kemampuan mahasiswa yang perlu ditingkatkan adalah keterampilan dan konektivitas.
Ida menjelaskan, Kemnaker pada 2019, memiliki sejumlah program pemberdayaan manusia, yakni menyelenggarakan magang kerja untuk 210.000 orang di dalam negeri dan di luar negeri. Memberikan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi kepada 257.240 orang. Meningkatkan produktivitas kerja kepada 911.152 orang. Memberdayakan 76.000 orang melalui program padat karya serta 2.500 melalui program teknologi tepat guna.
Kemudian, pada 2020, Kemnaker meluncurkan 2.000 paket bantuan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dengan nilai anggaran Rp2 triliun. Sebanyak 1.500 lembaga pelatihan kerja akan ditingkatkan kualitasnya. Kemnaker juga meluncurkan 417 paket bantuan sarana dan prasarana lembaga pelatihan kerja. (ant)