SEMARANG, Jawa Tengah bakal menjadi provinsi pertama yang memiliki Badan Riset dan Inovasi Nasional Daerah setelah masuknya pembahasan pembentukan Brinda oleh Pemprov Jateng bersama DPRD provinsi setempat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis, mengapresiasi dukungan kalangan DPRD Jateng dalam percepatan pembentukan Brinda karena dengan dukungan semua pihak, maka cita-cita memiliki lembaga riset dan inovasi yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat itu bisa segera terwujud.
“Terima kasih pada seluruh fraksi yang telah memberikan pandangan umum terkait rencana pembentukan Brinda. Kami sependapat dengan pandangan umum yang disampaikan, bahwa pembentukan Brinda harus didasarkan pada prinsip tepat fungsi dan memberikan nilai lebih pada peningkatan pelayanan publik di masyarakat,” kata Ganjar saat menyampaikan tanggapan dari pandangan umum fraksi pada rapat paripurna.
Dirinya menyebut beberapa masukan telah diberikan oleh DPRD Jateng terkait pembentukan Brinda dan sepakat bahwa nantinya tidak hanya diisi oleh ASN, namun juga kalangan profesional.
“Kita sepakat dengan itu, untuk SDM selain kita isi dengan SDM sendiri, kita bisa bermitra dengan perguruan tinggi atau lembaga riset lainnya. Ada inovator dan banyak peneliti di luar sana, yang non-ASN bisa kita ajak mengisi lembaga ini,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Ganjar, hal itu tidak bisa dengan cepat dilakukan, namun prinsipnya saat ini yang paling penting adalah membentuk lembaganya terlebih dahulu agar segera bisa berkontribusi.
“Kita akan mulai tahap demi tahap, umpamanya kelembagaan, nanti kita cangkokan dulu, semacam UPT begitu. Kalau nanti sudah jalan, maka bisa kita tingkatkan lagi dengan SOTK baru, sekelas OPD yang lainnya,” katanya.
Ganjar mengaku telah mengumpulkan para doktor dan pejabat fungsional yang ahli di Jateng untuk mengisi lembaga tersebut, bahkan yang bersangkutan sudah presentasi terkait banyak hal, termasuk politik kesehatan, pendidikan, lingkungan, energi, dan sektor lainnya.
“Ini pemanasan awal yang pararel dengan pembentukan Brin Pusat. Brin Pusat juga sudah memberikan perhatian, saya sudah komunikasi dan mereka siap mengadvokasi sekaligus mendampingi,” ujarnya.
Ganjar sudah lama memimpikan adanya Brinda di Jateng dan untuk itu dirinya ingin lebih cepat membuat lembaga itu dibanding daerah lain.
“Rasa-rasanya kami memang pengen lebih cepat, karena, kok, penting betul. Ini jadi kegelisahan banyak orang, tapi belum banyak yang melakukan. Maka saya minta, ayo, Jateng lebih dulu sambil kita belajar dan memperbaiki jika ada yang kurang,” katanya.