Pemerintah Indonesia dan Singapura mempererat hubungan kerja sama bilateral dengan mengembangkan pendidikan vokasi bagi sekolah-sekolah berbasis agama Islam atau pesantren, kata Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.
“Beliau (Presiden Halimah) merasa bahwa Singapura sudah lama mengembangkan itu. Tadi kita (Indonesia) menawarkan (kerja sama) dan beliau sangat sepakat pentingnya pendidikan vokasi itu,” kata Wapres Ma’ruf Amin usai bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob di Jakarta, Selasa sore.
Pengembangan pendidikan dengan mengutamakan keahlian terapan tersebut menjadi salah satu fokus Pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Singapura, sebagai negara dengan sistem pendidikan baik, memiliki konsep pendidikan vokasi yang sesuai bila diterapkan di pesantren-pesantren.
“Singapura kita lihat memiliki keunggulan, mereka sudah lama mengembangkan pendidikan dan juga vokasinya. Oleh karena itu, kita ingin melakukan kerja sama, terutama dengan daerah-daerah, termasuk pesantren-pesantren,” kata Wapres Ma’ruf.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kehormatan (courtesy call) kepada Presiden Singapura Halimah Yacob di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa pukul 15.00 WIB.
Pertemuan yang berlangsung kurang dari 1 jam itu menyepakati rencana kerja sama kedua negara di tiga bidang, yakni kesehatan, pendidikan, dan hubungan antarkepercayaan.
Selain itu, kedua pimpinan negara tersebut juga sepakat untuk meningkatkan nilai investasi bagi masing-masing negara sebagai upaya mempererat hubungan kerja sama.
“Singapura merupakan negara investor terbesar di Indonesia. Maka, kita harapkan ke depan jangan menjadi mengecil, tetapi lebih membesar investasinya,” ujar Wapres.
Turut mendampingi Wapres Ma’ruf dalam pertemuan tersebut, antara lain Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi Masduki Baidlowi. (ant)