Garis Kemiskinan Indonesia Naik: Per September 2024 Capai Rp 595.242 per Kapita

Ilustrasi

JAKARTA, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan garis kemiskinan (GK) di Indonesia hingga September 2024. Nilai GK tercatat sebesar Rp 595.242 per kapita per bulan, naik 2,11% dibandingkan dengan Maret 2024 yang berada di angka Rp 582.932.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa garis kemiskinan merupakan nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan dan non-makanan agar seseorang tidak masuk kategori miskin. “Nilai garis kemiskinan September 2024 menjadi dasar penentuan status kemiskinan penduduk,” ungkap Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Read More

Perkotaan dan Perdesaan: Perbandingan Garis Kemiskinan

GK di wilayah perkotaan tercatat sebesar Rp 615.763, naik dari Rp 601.871 pada Maret 2024. Sementara itu, GK di perdesaan juga meningkat menjadi Rp 566.655 dari sebelumnya Rp 556.874.

Komponen GK terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM). GKM pada September 2024 mencapai Rp 443.433, sedangkan GKBM berada di angka Rp 151.809. Kedua komponen ini menunjukkan kenaikan dari Maret 2024, masing-masing sebesar Rp 433.906 dan Rp 149.026.

“Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan mencapai 74,5%, sementara non-makanan berkontribusi sebesar 25,5%,” jelas Amalia.

Komoditas Penyumbang Garis Kemiskinan

Komoditas makanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap GK adalah:

  1. Beras: 21,01% di perkotaan dan 24,93% di perdesaan.
  2. Rokok kretek filter: 10,67% di perkotaan dan 9,76% di perdesaan.
  3. Daging ayam ras: 4,61% di perkotaan dan 3,48% di perdesaan.
  4. Telur ayam ras: 4,44% di perkotaan dan 3,62% di perdesaan.
  5. Mie instan: 2,36% di perkotaan dan 1,97% di perdesaan.
  6. Gula pasir: 1,72% di perkotaan dan 2,36% di perdesaan.

Non-Makanan

Untuk komoditas non-makanan, kontribusi terbesar berasal dari:

  1. Perumahan: 8,41% di perkotaan dan 8,47% di perdesaan.
  2. Bensin: 4,24% di perkotaan dan 4,09% di perdesaan.
  3. Listrik: 2,99% di perkotaan dan 1,86% di perdesaan.
  4. Pendidikan: 1,81% di perkotaan dan 1,14% di perdesaan.
  5. Perlengkapan mandi: 1,18% di perkotaan dan 1,05% di perdesaan.
  6. Perawatan kulit, muka, kuku, dan rambut: 0,68% di perkotaan dan 0,69% di perdesaan.
  7. Kesehatan: 0,66% di perkotaan dan 0,65% di perdesaan.

Related posts

Leave a Reply